Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Scheduling an event

Selama kuliah, saya sering banget didelegasikan atau kadang mendelegasikan diri sendiri untuk mengatur waktu main sama temen-temen kelas. Hal pertama yang biasanya kita lakuin kalau membuat sebuah acara adalah penentuan waktu. Menyelaraskan berbagai waktu untuk pada akhirnya diputuskan menjadi satu waktu yang disepakati bersama kadang sulit banget. Biasanya yang saya lakuin adalah berembuk, menentukan waktu, polling di depan kelas, ricuh, ganti tanggal, polling, ricuh, protes, dan seterusnya. Nah iya kalau semua bisa dateng rapat buat nentuin tanggal bareng2x. Kenyataannya kan ada aja yang gak dateng. Nah karena ini sudah era teknologi, polling yang kita lakuin bisa lewat internet. Melalui  doodle.com  , kita bisa dengan mudah menentukan waktu acara . Karena disini kita bisa lihat di tanggal berapa waktu yang paling banyak dipilih. Dan siapa yang memilih. Jadi keputusannya terbuka. Bingung ya? Oke saya tunjukkin caranya. 1. Klik doodle.com Lalu klik  Schedule an event 2. Ten

Fettucini Indomie Ayam Bawang

Resep ini turun temurun, aku dapet dari Diza, Diza dapet dari kakak iparnya (Teh Dian), Teh Dian dapet dari temennya. Temennya entah dapet dari mana. :)) Rempong ya. Kadang kita bosen kan yah makan indomie tapi gitu-gitu aja. Ada variasi baru cara makan indomie loh, yaituu.. dibikin fettucini. Nih caranya. Haha ini nulisnya sambil nguap dan laper jadi rada rada naon sih. Ya udah baca dan praktekin aja ya. Der! Bahan: 1 bungkus indomie ayam bawang. HARUS AYAM BAWANG! 1 kotak susu putih ultra milk 600ml yang warna biru. 1 sendok mentega Keju parut Cara membuat: 1. Rebus indomie ayam bawang. Setengah mateng aja ya. Lalu tiriskan. 2. Campurkan susu putih ultra milk, mentega, dan semua bumbu indomie ayam bawang ke dalam panci. Lalu masak sebentar. Pasti ini baunya udah kecium. Hmmm ~ 3. Jika campuran susu,mentega, dan bumbu indomie udah sedikit mendidih campurkan indomie yang sudah di rebus tadi 4. Api nya kecil aja. Kalau terlalu gede nanti ngebakar rumah. Maap Jayus 5. Sete

#TheBook Chapter 9

#9 Orang Asing. “ Kenapa kau munculkan dirimu?” “Karena dia memang menginginkannya.” “Kau benar-benar mengambil resiko sangat besar. Kau bisa membahayakannya.” *** Dia mengenakan sweater wol berwarna zaitun dengan syal hitam membingkai ketat lehernya. Tangan kirinya menggenggam sebuah buku yang dibatasi dengan ibu jari untuk menandai halaman terakhir yang dia baca. Kacamata baca dia tenggerkan di atas kepala. Pagi itu Kemung disapanya dengan pipi yang merona, mata bahagia, dan tawa lepas Sadira. Alia mengamatinya dari bawah rumah pohon. Semenjak pengakuan sore itu, Alia mencari tahu lelaki yang selalu Sadira ceritakan. Siapa dia? Dan darimana dia datang? “Al, akhirnya pintu hati ini telah terbuka. Nampak seseorang telah menemukan kuncinya. Padahal aku sudah membuang kunci itu ke samudra hindia dan menanamkannya di dasar lautan. Dia pasti berusaha sangat keras untuk bisa mendapatkannya.” Tak banyak informasi yang bisa Alia dapatkan selain cerita Sadira setiap ber

Bahagia & Dian Sastrowardoyo

Apa itu bahagia? Semua orang menginginkannya. Hari ini saya mendapatkan sebuah pelajaran lagi tentang apa itu bahagia. *** Sebuah wawancara, Hitam Putih – Dian Sastrowardoyo “ Aku itu ambisius banget. Aku itu banyak mau. Tapi ternyata aku baru sadar dunia ini lebih enteng kalau kita gak terlalu ambisius-ambisius amat. Karena I have everything that I want to ternyata.” Waktu hamil, karirnya sedang berada di puncak. Awalnya agak menyalahkan kehamilan ini, tapi setelah syaelendra lahir dia bahagia sekali. Jika dirunut kebelakang, Dian adalah seorang yang ambisius dari kecil. Menurutnya, definisi ambisius adalah focus dan determine banget untuk mencapai apa yang dia mau. Dari umur 10 tahun dia sudah ingin sekolah di luar negeri more than anything in the world. Di umur segitu dia melakukan riset bagaimana caranya mendapatkan uang banyak agar bisa membiayai sekolahnya di luar negeri. Ternyata menjadi artis adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang banyak karena ibunya

Hello, Stranger!

Mr. Ramirez, my mother taught me never to talk to strangers.   If you never talk to strangers, you'll never meet anyone new.  Never Talk To Stranger Movie Hari ini saya dipertemukan dengan tiga backpacker yang berasal dari Jerman. Semuanya perempuan. Salah satunya bernama Anna, yang dua lagi namanya terlalu asing di telinga saya. Mereka seperti mengucapkan bahasa swahili. Jambo koza ski kadhi. Haha. Jadi, hanya nama Anna yang saya ingat. Anna wanita poni berambut pirang dengan potongan pendek setelinga. Dua temannya berambut panjang. Yang satu diikat kebelakang yang satu lagi diurai panjang. Mereka bertiga membawa carrier yang sangat besar. Saya bertemu mereka di angkot Sarijadi- Ciroyom. Mereka mencegat angkot di daerah sukajadi. "Terminal ciheum?" mereka bertanya. Supir angkot mengangguk dan mengangkut mereka. Saya yang berada di bangku depan sedikit bingung, kok mereka naik angkot ini? Seharusnya mereka naik angkot ke arah ledeng lalu tur

Save This Pict and Zoom In!

Words for My Future Daughter: Dreams

#3 Az, aku baru saja membaca sebuah blog. Blog seorang wanita yang hijrah mulai dari tidak memakai kerudung, kerudung lontong, hingga sekarang berkerudung syar'i. Dia bercerita tentang mimpi-mimpi nya yang menjadi kenyataan. Beberapa hari yang lalu dia menulis sesuatu di dream book nya bahwa dia akan umrah di tahun 2013. Tiba-tiba saja seseorang datang kepadanya menawarkan wanita ini untuk menjadi pemandu di umroh remaja yang dia adakan dengan biaya ditanggung pihak tour. Ditambah lagi umrah tersebut juga sepaket untuk tour ke Turki. MasyaAllah. Allah mengabulkan mimpinya dengan sesuatu yang jauh lebih dari apa yang diharapkan. Lihat Az, jangan pernah takut bermimpi. Secara logika, mungkin mimpi yang kita tulis seperti sulit terwujud. Tapi jika Allah berkehendak, apapun bisa terjadi. Kau akan terkejut bagaimana cara Dia bekerja. Az, buatlah mimpi mu seindah mungkin. Hingga kau merasa bahwa mimpi mu terlalu indah untuk tidak terwujud. Tidak ada yang tidak bisa jika kita berus

Words for My Future Daughter: Why I Call You Az

#2 I do love words. And i am ever loved by words. A word containing letters from A till Z. So that's why i call you, Az. :) Your M.

Words for My Future Daughter : Be Generous, Az.

#1 Lots of people spend their money just for shopping. A number of people spend their time for idled. Only some people spend their money and time for concerning other people. Don’t always think about yourself. You prefer to choose the last one. Please use your money wisely, sweety. How many poor people you can feed for a dress you are only going to wear once? Az. Don’t stay at home. Go out. Meet people. Be kind. When you really see each other, you want to help each other. Because if you attempt to help people and make them happy, you are the happiest. Your M.

About writing

Where childhood memories go? I ‘ve been writing a fiction. My friend said, I had better post my draft on blog to create social pressure for myself.  Cause, there must be guiltier if I don’t make thing already published happen. I guess, that was brilliant idea for me who always spend her time hoping something works by itself. Lol, you wish. I often was taking a break from writing with no reason. I just didn’t want to. I was bored. I also let my writing neglected. But the characters haunt me with ‘turn me please.. turn me please..’ voice. They follow me in every single night. Believe me. I am serious. Seriously lie. Hahaha. Let me tell you. If you read some writing easily, there must be damn hard writing behind. Writing is 98% of thinking and the rest is executing the idea on paper. Writing helps us classify our thought, stimulate our brain to analyze an issue, and also the best healer. I do ♥ writing because it makes me think, though there was a time when writing is pretty ha

#TheBook Chapter 8

#8 Dan cerita (baru saja) dimulai Orang asing itu mengaduk teh dengan tangannya. Dia berambut klimis dengan kemeja muscle rapih. Tekstur mukanya tegas. Alisnya tebal di atas kulit berwarna gelap. Ada tattoo elang kecil di telinga bawahnya. Lelaki ini mengusap-usap jambang tipisnya. Lama mereka hanya saling menatap tanpa bicara. Harus ada seseorang yang mulai memecah keheningan. “ Dru, aku tidak mengharapkan kedatangan mu!” Sadira melakukannya. “Aku pernah berjanji untuk menyakitimu. Aku hanya ingin menepati janji.” Dru menyilangkan kaki sambil memperhatikan sekelilingnya. “Rumah ini sudah jauh berubah ya?” Sadira menggeleng. Dia mendekati Dru dengan kaki gemetar. Matanya mengarah kepada cangkir teh di atas meja. Sadira mendekatkan mulutnya ke telinga Dru. Diam-diam tangannya meraih cangkir teh di atas meja. “Aku pun telah berubah.”  Bisiknya. Lalu Sadira melemparkan cangkir teh tersebut ke lantai tanda berontak. Alia dan Dru terhenyak. Sadira mengatur napasnya. Dia t