Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2011

Nostalgia Setia

Mariam berjalan diantara genangan air setelah hujan turun. Capung-capung beterbangan pertanda nostalgia nya segera di mulai. Hari ini di masa lalu, mariam masih mengenakan seragam putih abu-abu. Dia lihat sekeliling nya. Memutarkan badan 360 derajat sambil mengamati setiap perubahan yang tampak di depan nya. Sudah cukup lama dia meninggalkan tempat ini,pikirnya. Setiap hal yang dia lihat disini mengingatkan nya pada memori di masa lalu. Kelas itu, lapangan itu, kantin itu, gudang itu, semua nya. Seakan-akan menjadi sebuah film documenter yang terputar kembali di pikiran nya. Film yang dimana dia lah aktor utama nya. Tak jarang mariam tersenyum sendiri jika mengingat masa remaja yang dia habiskan disini. Mariam pun merebahkan diri di kursi panjang dekat lapangan. Menikmati nostalgia nya sendirian. Sendirian? Ternyata tidak . Dari kejauhan terlihat Burhan melangkah semakin dekat hingga akhirnya tak ada jarak antara dirinya dan Mari

Kompetisi

Di semua lini kehidupan pasti ada yang namanya kompetisi. Sejak masih di dalam kandungan kita pun sudah berkompetisi dengan jutaan sel telur dan sel sperma lainnya. Jadi, kita memang di lahirkan dan di takdirkan untuk selalu berkompetisi. Kalian tau kenapa orang yang menyukai olahraga memiliki sifat sportifitas yang lebih tinggi? Karena mereka dibiasakan dengan mindset dimana juara hanya ada satu. Mereka selalu berkompetisi mencapai juara. Berkompetisi itu baik untuk mengurangi sifat individualis.Mengajarkan kita bersikap menerima kekalahan dan menghargai kemenangan. Kenapa harus takut dengan kompetisi? Kompetisi menjadikan diri kita pribadi yang memiliki kualitas lebih baik. Coba bayangkan, apa jadinya pemerintahan tanpa oposisi? Tidak akan ada pihak yang memberi kritik, tidak akan ada pihak yang “menyentil”, dan tidak akan ada pihak yang bisa memberikan lampu peringatan. Oposisi juga bisa mencegah terjadinya monopoli suatu pemerintahan. Munculnya pesaing menumbuhkan jiwa

Roman ketiga

Cahaya surya menyinari. Menyirami sanubari. Kuterlena akan lagu. Merdu senandu mendayu Aku jatuh dan tak bangun lagi. Tenggelam di rayuan nya. Menerpa segala angkara murka. Padanya ku kan setia White shoes & the couples company