Skip to main content

Words for My Future Daughter: Dreams



#3
Az, aku baru saja membaca sebuah blog. Blog seorang wanita yang hijrah mulai dari tidak memakai kerudung, kerudung lontong, hingga sekarang berkerudung syar'i. Dia bercerita tentang mimpi-mimpi nya yang menjadi kenyataan. Beberapa hari yang lalu dia menulis sesuatu di dream book nya bahwa dia akan umrah di tahun 2013. Tiba-tiba saja seseorang datang kepadanya menawarkan wanita ini untuk menjadi pemandu di umroh remaja yang dia adakan dengan biaya ditanggung pihak tour. Ditambah lagi umrah tersebut juga sepaket untuk tour ke Turki. MasyaAllah. Allah mengabulkan mimpinya dengan sesuatu yang jauh lebih dari apa yang diharapkan.

Lihat Az, jangan pernah takut bermimpi. Secara logika, mungkin mimpi yang kita tulis seperti sulit terwujud. Tapi jika Allah berkehendak, apapun bisa terjadi. Kau akan terkejut bagaimana cara Dia bekerja. Az, buatlah mimpi mu seindah mungkin. Hingga kau merasa bahwa mimpi mu terlalu indah untuk tidak terwujud. Tidak ada yang tidak bisa jika kita berusaha dan berdoa. Aku sudah mencobanya. Dan memang iya.

Bermimpi itu menyenangkan Az. Mimpi membuat hidup mu lebih terarah karena segala tenaga, doa, dan usaha semua tercurah ke arah yang jelas. Hidup mu akan lebih bersemangat apapun kekurangan dan keadaannya. 

Az, jika kau belum pernah gagal, kuberi tahu ya gagal itu rasanya biasa saja. Jangan takut. Aku sering merasakannya. Seriiing sekali. Hingga akhirnya aku ada di satu titik dimana aku sudah bisa mengendalikan diri ku menghadapi kegagalan. Aku berhasil melewatinya, Az.

Maka dari itu, jangan kecilkan dirimu untuk bermimpi besar. Bermimpi tanpa takut gagal itu bagaikan prajurit perang yang tak takut mati. Ikhtiar mu tak akan terhambat oleh keraguan. Doa mu akan lebih kencang karena kau tau harus mengandalkan siapa untuk bisa mengabulkan doa-doa mu. Bersabarlah, karena: Bad news hanyalah good news yang tertunda. 

Jangan jauh-jauh dari pencipta mu ya, Az. Ingat itu. Apapun yang terjadi, jangan jauh dari pencipta mu!

Your M.

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...