Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2011

Cute bye two thousand eleven :)

UNSENSOR version. Mantengin timeline facebook ama twitter kayaknya seru banget liat orang-orang pada taun baruan. Terus gueeeee? Sendirian di kamar kecil ditemani laptop, buku, dan headset. Kampring! Harus melakukan sesuatu. Apa kek, biar gak terlalu garing. Diluar adek2 saya lagi pada bakar-bakaran meriah banget. Entah bakar apaan mereka kadang suka gak jelas. Kedua orang tua saya lagi ngobrol entah apaan samar-samar terdengar dari sini. Tadi sore saya baru dari Gramedia ama Ibu dan adek saya. Berniat beli buku nya Ligwina tapi mahal. Huh bete. Pemerintah mencanangkan gemar membaca tapi lupa menurunkan harga. ( Beuh suka nih tulisan kalau birama nya sama ) Eits, tapi dipikir-pikir bikin buku itu gak gampang. Harga mahal sebenernya sebanding ama usaha muter otak merangkai kata yang di kerahkan sekuat tenaga oleh penulis. Yah kerasa deh ama saya si penulis amatiran yang ngebet banget pengen bikin buku.... yang gak beres-beres. Please-Aku-Gak-Mau-Bahas-Ini . Jadi

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai

Happiness is indeed simple ♥

Bahagia itu sederhana. Bahagia itu sederhana. Bahagia itu sederhana. Bahagia itu sederhana. Buat tipe orang yang hidupnya ribet, jarang bersyukur dan cukup banyak drama, pasti mereka gak pernah ngerasain hal yang saya tulis di atas. Gak percaya kalau bahagia itu sederhana? Ke laut aja lo ~ *Tiba-tiba laut penuh. Karena terlalu banyak orang yang gak percaya bahwa bahagia itu sederhana* Bahagia itu sederhana, ketika kamu bisa ketawa-ketiwi dan bertingkah konyol sama temen-temen kamu. Bahagia itu sederhana, ketika kamu dapet sms jarkom bahwa dosen jam pertama gak bisa masuk. Emm, Selamat tidur kembali :) Bahagia itu sederhana, ketika kamu ngidam makanan dan tiba-tiba kamu mendapatkannya. Bahagia itu sederhana, ketika kamu bisa tidur sambil selimutan di sela rintik hujan Bahagia itu sederhana, ketika kamu berpapasan sama kecengan kamu. Walaupun hanya sepersekian detik. Bahagia itu sederhana, ketika pasangan kamu menaruh tangann

Love is mom

Pas liat twitter ama facebook, amaze banget gue! Semua orang pada ngucapin selamat hari ibu. Romantissss gak siiih :>. Gak cewe gak cowo langsung ganti profile picture jadi ama ibunya. Betapa banyak sekali anak-anak yang ternyata masih sayang ama ibunya. Kata-katanya juga canggih-canggih. Bikin terharu deh. Saya sih emang bukan tipe anak yang bisa ekspresif ngungkapin rasa sayang ke ibunya secara langsung, tapi sumpah saya sayang kok ama ibu saya! Beberapa hari yang lalu ibu saya dirawat di rumah sakit. Udah gak ngerti lagi sedihnya gak bisa diungkapin ama kata-kata. Alhamdulillah sih sekarang ibu saya udah pulang walaupun masih harus istirahat. Kebayang gak sih, biasa ngeliat ibu saya yang ' ungkak ingkik ' kesana kemari, bawel, cerewet, kadang bikin jangar, hebooh, riweuh, dan gak mau diem, tiba-tiba tergelepak di atas kasur rumah sakit kesakitan. Can you imagine that? :(((( Seminggu yang lalu jadi minggu yang cukup sentimentil buat saya. Setiap perjalanan ke rumah s

100 Kata – Kucing Malang

“Ada yang lihat makanan ku?” Aku tak berani menatapnya. Kupalingkan muka. “ Kamu lihat gak?“ Dia bertanya kepada teman gendut ku yang duduk di sebelahnya. Sontak saja dia menggeleng. “ Kali ini bukan aku, sumpah!” “ Kamu yang makan?” Aria menuduh teman kurus ku yang duduk di depannya “ Mana mungkin, aku puasa!” “Jangan bilang kamu yang makan ” Aku terdiam. Lidah ku kelu tak menjawab. “I..itu! Kucing itu yang memakan kue mu!” Seekor kucing hitam berjalan menghampiri kami. “Kucing yang malang, semoga zat kimia yang tumpah di praktikum tadi tidak membuat mu sakit perut” Aku menelan ludah. Tamatlah riwayatku. Mailida, Desember 2011

Y-U-NO

And you, Y U NO REPLY

Antiklimaks

Di sebuah mushola... Ada dua mahasiswi baru yang lagi dandan sedang bercengkrama. Wanita 1 : Aku mau denger cerita kamu dong Wanita 2 : Tapi aku gak mau cerita. Aku pengen denger kamu yang cerita aja Saya : *Menyimak* Wanita 1 : Kayaknya ramean cerita kamu daripada cerita aku Wanita 2 : Cerita aku gak serame cerita kamu Saya : *Semakin menyimak* *Mendekatkan diri pada kaca* *Pura-pura gak denger* Wanita 1 : Gapapa yang penting ceritain aja dulu Wanita 2 : Tapi janji loh ya kalau aku cerita kamu cerita Wanita 1 : Iya Wanita 2 : Eh tapi kamu aja deh yang cerita Wanita 1 : Yaudah kalau gitu gak usah sama sama cerita Saya : *Membeku menjadi es* *Es nya retak* *Pranngggg* Hey, kalian mau cerita apa sih? Penasaran hoy! Kyaaaaaa

Quote

" Sesungguhnya jika Tuhan memberikan mu kekurangan berupa mata minus, dan jangan lah kamu berlagak sok tahu memanggil nama seseorang dari jauh. Salah sapa dan rasa malu abadi lah akibatnya. "