Skip to main content

Mengatur Belanja Seminggu



Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))). Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah.

Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation. Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien.

Manfaat yang saya dapet itu,

  1.  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang
  2. Hemat waktu dan hemat energi
  3. Pengeluaran makan gak boros
  4. Lebih sehat
  5. Lebih menyenangkan.
Yang saya lakukan setelah belanja ke pasar adalah mensortir bahan tersebut ke dalam storage box yang dimana sebelumnya setiap bahan kita cuci dulu. Untuk sayur yang bentuknya daun, saya petikin dan saya simpan di dalam box yang sudah diisi air. Its work loh!

Berikut contoh daftar belanja untuk seminggu 2 org


SAYURAN
Buncis 1/4kg 4,000
Tauge 2,000
Jagung 1 buah 3,000
Bayam 1 ikat 3,000
Brokoli 1 buah 10,000
Wortel 2 buah 3,000
Tomat 3,000
Daun Bawang 3,000
Total = 31,000

LAUK
Ikan nila 1 kg 20,000
Ayam 1 ekor 30,000
Udang 1/4 kg 15,000
Telur 1 kg 18,000
Total = 83,000

BUMBU
Bawang Merah 5,000
Bawang Putih 5,000
Cabe Merah & Cabe Hijau 5,000
Total = 15,000

BUAH
Pepaya 1kg 8,000
Roti 11,000
Semangka 1/2 11,000
Pisang 1 sisir 17,000
Total 47,000


Semuanya hanya kurang dari 180,000 loh untuk seminggu. Untuk menu ya silahkan olah dari bahan yang ada. Ya mungkin angka 180,000 gak kaku ya. Bisa lebih, bisa kurang. Tapi pointnya adalah kita sudah well prepared untuk yang akan kita beli dan kita masak untuk seminggu ke depan. Lebih-lebih dikit ya wajar :)))

Dengan cara belanja kaya gini, saya bisa selalu masak hampir setiap pulang kantor tanpa harus menguras energi lebih. Bumbu-bumbu biasanya sudah saya blender, sayur sudah saya potong-potong, lauk sudah dibumbui. Jadi pas pulang kantor bisa tinggal eksekusi deh.

Tips nya adalah belanja sayur di satu tempat aja. Jangan beli wortel ke toko A, bayam di toko B. Kenapa? Karena jatuhnya akan mahal. Dan lamaaa muter2. Kalau di pasar modern biasanya dia kasih kita keranjang, lalu saya ambil bahan makanan sesuai porsinya yang saya butuhin. Nanti dia bakal akumulasi sayuran yang ada di keranjang kita. Kalau kita hanya perlu wortel 2 biji, ya dua biji aja. Yang penting pas untuk seminggu. Ga perlu beli buncis 1 kg, tomat 1 kg, wortel 1 kg, No no. Kecuali lo mau buka catering ya silahkan. Just take what you need and let mamang sayur calculate the rest.

Nanti saya sharing deh contoh masakan dan resepnya kalau gak males. Haha

Semoga bermanfaat!

Mailida,
April 2017

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika

Bahagia & Dian Sastrowardoyo

Apa itu bahagia? Semua orang menginginkannya. Hari ini saya mendapatkan sebuah pelajaran lagi tentang apa itu bahagia. *** Sebuah wawancara, Hitam Putih – Dian Sastrowardoyo “ Aku itu ambisius banget. Aku itu banyak mau. Tapi ternyata aku baru sadar dunia ini lebih enteng kalau kita gak terlalu ambisius-ambisius amat. Karena I have everything that I want to ternyata.” Waktu hamil, karirnya sedang berada di puncak. Awalnya agak menyalahkan kehamilan ini, tapi setelah syaelendra lahir dia bahagia sekali. Jika dirunut kebelakang, Dian adalah seorang yang ambisius dari kecil. Menurutnya, definisi ambisius adalah focus dan determine banget untuk mencapai apa yang dia mau. Dari umur 10 tahun dia sudah ingin sekolah di luar negeri more than anything in the world. Di umur segitu dia melakukan riset bagaimana caranya mendapatkan uang banyak agar bisa membiayai sekolahnya di luar negeri. Ternyata menjadi artis adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang banyak karena ibunya