Skip to main content

4/11

Rasanya sesak dada ini karena terlalu bangga menjadi seorang muslim. Hari ini, 4 November 2016 adalah hari bela Quran. Seluruh umat islam dipenjuru Indonesia datang ke Jakarta untuk membela agamanya, membela kitabullahnya, membela para alim ulamanya.

Saya, sebagai seorang beragama islam yang masih memiliki banyak dosa merasa terharu dan bangga dengan apa yang akan dilakukan oleh sodara-sodara kami. Terlepas dari beberapa pihak yang pro kontra, disini saya hanya merasakan bahwa betapa bahagianya saya menjadi muslim.

Bagaimana para alim ulama yang kita panut bersatu. Aa gym, Arifin Ilham, Salim Alifah, Felix Siaw, dan sebagainya menyatakan aksi damai. Memberitakan adab berunjuk rasa yang bikin saya sekali lagi bangga menjadi muslim.

Salah satu adab yang harus dilakukan para muslim adalah menjaga wudhu sebelum unjuk rasa, bershalawat, bertutur sopan santun kepada aparat, shalat berjamaah, membuang sampah, dan tetap bersabar jika apa yang di mintakan belum terlaksana, dsb, Allahuakbar... Begitulah islam. Islam itu damai. Dunia harus tau bahwa agama kami itu menyejukkan.

Tidak habis pikir saya membayangkan mereka berkumpul semua di istiqlal, para muslim kaya raya gotong royong bersedekah memberikan mereka makan, Badan zakat membuka gerai air minum gratis, para santri Daarut Tauhid diturunkan untuk membersihkan sampah yang berserakan, mereka shalat subuh berjamaah, saling dzikir, saling doa.

Ini bukan masalah anti etnis, anti agama lain, dan ini juga bukan masalah politik. Ini murni tentang perjuangan para muslim yang membela apa yang dianggapnya benar.

Hari ini mereka membela Al Quran, suatu hari di akhirat nanti Al Quran akan membela mereka. Wallahu alam,

Mailida,
2016

Comments

Popular posts from this blog

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak boros Lebih

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika

Bahagia & Dian Sastrowardoyo

Apa itu bahagia? Semua orang menginginkannya. Hari ini saya mendapatkan sebuah pelajaran lagi tentang apa itu bahagia. *** Sebuah wawancara, Hitam Putih – Dian Sastrowardoyo “ Aku itu ambisius banget. Aku itu banyak mau. Tapi ternyata aku baru sadar dunia ini lebih enteng kalau kita gak terlalu ambisius-ambisius amat. Karena I have everything that I want to ternyata.” Waktu hamil, karirnya sedang berada di puncak. Awalnya agak menyalahkan kehamilan ini, tapi setelah syaelendra lahir dia bahagia sekali. Jika dirunut kebelakang, Dian adalah seorang yang ambisius dari kecil. Menurutnya, definisi ambisius adalah focus dan determine banget untuk mencapai apa yang dia mau. Dari umur 10 tahun dia sudah ingin sekolah di luar negeri more than anything in the world. Di umur segitu dia melakukan riset bagaimana caranya mendapatkan uang banyak agar bisa membiayai sekolahnya di luar negeri. Ternyata menjadi artis adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang banyak karena ibunya