Skip to main content

Twinkle Little Star Yang Sik Asik



Yak! Sekarang kita belajar angka ya.

Udah tauuuuuuu

Oke. Kalau gitu kita belajar warna.

Udah tauuuuuuu.

Belajar cita-cita?

Krik-krik.

OKE! BELUM TAU KAN? HARI INI KITA BELAJAR TENTANG CITA-CITA! 
*fiuh*


Kemarin di sekolah pangkalan saya ngajar kelas baru. Kelas dengan range umur sekitar kelas 1-2 SD. Lebih menantang karena anak-anaknya lebih rusuh daripada geng ihsan dkk. Mereka sekitar 18 orang. Lucu-lucu tapi susah diatur. Hobaaah! Krucil-krucil ini lari kesana kemari. Jenggut-jenggutan ama temen. Saling dorong. Teriak-teriak. Ngomong kasar. Rebutan barang. Sementara..

Hello? Ada gue nih di depan. Sahabatan sama white board.

Jadi memang saya harus bikin strategi buat bisa bikin mereka jadi anak anteng. Saya suruh mereka kumpul sambil teriak-teriak. "Sekarang kita gameeeees. Siapa mau games?"

Whozzzzzz \o\ \o\ \o\ =3 =3 =3 =3

Dalam sekejap mereka udah di depan saya. Mereka kumpul sambil saling sikut karena gak kebagian tempat duduk. Seperti biasa. Pertemuan pertama dimulai dari memperkenalkan nama mereka.

Ya, sekarang perkenalin nama kalian dulu ya. Kalau mau memperkenalkan diri, awalnya bilang my name is ...

Udah tau ka, udah tau. Kata mereka bete.

Mamaaaaak T__T

Duh, saya bener-bener gak tau kalau anak 1SD tuh materinya udah sampai mana sih? Gini nih kalau gak riset dulu. Ha. Saya kira belajar angka dalam bahasa inggris aja mereka belum tau. Hahah. Ternyata bahasa inggrisnya pintu dan jendela pun udah tau, men! Jadilah kelas saya hari itu kacau balau. Tapi kekacauan ini harus segera dibenahi. ( ._.)9

Mereka mulai antusias pas saya nanya cita-cita ke mereka satu-satu. Jawabannya beragam. Ada yang jawab jadi pemain bola, tentara, presiden, guru ngaji, polwan, ulama, polisi, ampe bosnya presiden (?). Yang terakhir ini  rada gak ngerti maksudnya apa. Iya in aja biar cepet.

Saya cita-cita nya jadi presiden. Bahasa inggrisnya apa ka?
President. Tulis saya di white board.
Teh. Teh. Kalau saya mah mau jadi bos nya presiden. Bos nya presiden apa bahasa inggrisnya?
He? Ya, next. Hahaha.

Banyak juga anak cewe yang bilang mereka gak punya cita-cita. Saya suruh mereka harus punya cita-cita. Salah satu anak peremuan celingak celinguk sambil malu-malu. Semua temen nungguin jawaban dia. Tiba-tiba ada temen laki-lakinya nyeletuk..

Jadi tukang bengkel weee.

Hahahahahha. Ngakak sumpah. Ya menurut ngana?

Setelah mereka nyebutin cita-cita mereka masing-masing, saya bikin sebuah games. Kita semua nyanyi twinkle-twinkle little star sambil muterin spidol. Ketika saya bilang stop, anak yang megang spidol terakhir harus di hukum. Hukumannya pertanyaan bahasa inggris. Karena mereka bosen sama lagu twinkle little star, mereka ganti lagunya jadi ayu tingting. Ya, otoritas sepenuhnya milik mereka.Saya hanya remehan rangginang.

Twinkle twinkle little star
How I wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the.....
Sik asik sik asik kenal dirimu
Sik asik sik asik dekat denganmu
Terasa di hati berbunga-bu....

Stop!

Aaaaaaaaakkkk. Yang terakhir megang spidol teriak kenceng sambil lempar spidol ke atas. Kudu pisan akrobat. :)) Di hukum deh dia. Hukumannya gampang sih. Cuma...

Draw a house, Draw a tree (Yang dimana mereka malah nulis angka 3), atau saya kasih contoh penjumlahan matematika dan mereka harus ngasih tau jawabannya pake bahasa inggris.

9 + 8 =

Seorang anak yang kena hukuman celingak-celinguk sambil nunduk.

"Teh saya masih kelas 1 teh." Katanya pelan. "Belum bisa bahasa inggris yang lebih dari 10"

Hahahahhahaha. E e eaaaaaaaaaaa gagal lagi gueeee. :|

Ya ampuuun rasanya hari itu pengen lari ke pelukan pak tasmin, bu dewi, bu ismi, bu didi. Guru-guru saya waktu SD yang kayaknya pinter banget yah buat ngajar. Ya gimana lagi, saya kan guru karbitan. Haha. Masih harus banyak belajar. Tapi gak apa-apa. Pelajaran untuk ke depannya biar lebih prepare lagi buat bikin materi. Haha.

Waktu udah hampir sore. Saya izin pulang. Seorang anak tiba-tiba bertanya pada saya.

Ka, kapan belajar bahasa inggris lagi?
Minggu depan ya.
Yaaaah kelamaan ah.

Hmmm, it was touching.
Really? You still want me? Even i've ruined everything?
:") :")

Mailida, April 2013

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...