Skip to main content

Teka teki

Lawakan Puji nih. Ketawa ya.

Peace, world

Beberapa hari yang lalu adek saya (Puji, 6SD) ngasih teka-teki. Lumayan lah bikin pengen jedutin kepala ke tembok.

Puji: Teh, binatang apa yang kalau dipukul bikin kita sakit?

Lida: Gak tau

Puji: Usaha dulu, jawab.

Lida: Nyamuk meureun ya?

Puji: Bener teh! 100!!

Lida:












Puji: Teh astronot turun ke bumi, dengan?

Lida: KAKI!

Puji: Salah!!!! Jawabannya adalah Dengan... Selamat.

Lida:














Puji: Sambal apa yang hasilnya 81, teh?

Lida: Tik tok tik tok

Puji: Sambilan kali sambilan. Masa gak tau sih?

Lida:














Puji: Ikan apa yang matanya banyak?

Lida: 7 years later..

Puji: Ikan teri satu ember

Lida: Karepmu, ji.












Puji: Gimana caranya bikin telur jadi nanas?

Lida: Di sulap hahahahahahaha zz -__-

Puji: Kasiin aja ke anak kecil, nanti bilang: Nanaas.. Nanaas..

Lida: Lucu pisan ji. Pengen ceurik...













Puji: Anjing laut sebelnya ama siapa?

Lida: Sugan

Puji: Jawabannyaaaaa. Kucing laut!

Lida:













Puji: Kenapa air laut asin?

Lida: Kalau manis ya gula. HA.

Puji: Salah! Gara-gara ikannya keringetan

Lida:












Puji: Kalau tikus ulang tahun, kadonya apa?

Lida: Lem tikus #ApasihLid

Puji: Sepeda.

Lida: He?













Puji: Gimana cara liat tikus yang ada di dalem kulkas?

Lida: Hmmm












Puji: Liat aja, ada sepeda ga di depan kulkas

Lida:












Puji: Gimana supaya anjing gak pipis di jok belakang?

Lida: No time for answer














Puji: Pindahin aja ke jok depan

Lida:














Puji: Kenapa anjing kalau pipis kakiknya naik satu?

Lida: What now?

Puji: Kalau naik dua-duanya ya jatoh dong

Lida:





Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...