Skip to main content

Intisari Ceramah Aagym


Kita harus belajar tau diri. Kita muncul di dunia ini gak ujug-ujug. Kita ini diciptakan oleh suatu Zat yang maha hebat. Jangan rewel sama Allah. Ikhlas aja, terima aja. Karena apa yang Allah buat pasti benar. Pasti adil. Jangan pernah bilang “Allah gak adil”. Kalau kita main itung-itungan sama Allah, wah tekor lah kita.

Manusia setiap harinya menghirup oksigen sebanyak 2880 liter. Harga oksigen di rumah sakit sekitar 25.000. Kalau Allah gak maha pemurah, disuruh bayar tuh kita untuk setiap oksigen yang terhisap. 2880 liter dikali 25.000 dikali 30hari adalah 2.160.000.000. Kalau Allah mau minta bayaran, dalam satu bulan kita harus bayar 2 milyar lebih. Sanggup? :p

Kita itu harus kenal siapa yang nyiptain kita. Please kita harus tau diri keberadaan kita di dunia. Coba kita telaah lebih dalem, bagaimana kita muncul di dunia ini. Darimana sih kita itu? Bagaimana mungkin kita bisa tumbuh besar dan berkembang hingga sekarang tanpa ada yang ngatur. Ko siang bisa berubah jadi malem? Ko dari dalem perut ibu, kita bisa muncul? Ko kita bisa gak sadar pas lagi tidur? Pernah merhatiin langit ga? Warnanya biru, luas, tinggi gak kejangkau. Siapa yang buat tuh? Setiap orang punya mata hidung mulut yang letaknya sama. Ko bisa terlihat berbeda sih? Ko jantung kita bisa berdetak? Ko darah bisa ngalir? Ko kita dibikin gak ngerasa pertumbuhan kita dari bayi ampe sekarang? Siapa nih yang ngatur ini semua kalau bukan Allah SWT.

Makin meyakini bahwa Allah yang ngatur semua, makin enteng ngejalani hidup. Gak ada beban sama sekali. Bersyukurlah jika kita ditanamkan tenang untuk setiap takdir yang Allah kasih. Karena ketenangan itu mahal. Bersyukurlah jika kita selalu digagalkan Allah untuk berbuat dosa. Bersyukur jika kita masih di kasih jalan yang bener. Karena ada beberapa orang yang memang Allah biarkan tersesat dan hatinya benar benar ditutup. Bersyukurlah jika diberi cobaan. Karena cobaan adalah cara Allah ngebersihin kita.

Kalau udah kenal Allah gak harus ribet tuh hidup di dunia. Misalkan kita dihina, ah hinaan itu cuma sebuah gelombang suara yang bergetar. Kalem aja. Bersyukurlah kalau masih dikasih kesadaran untuk selalu bersyukur. Bersyukurlah masih sehat. Ditakdirkan sempurna. Ada seorang tuna netra yang ditanya: ‘Ridho gak dikasih buta sama Allah?’ Dia jawab, ridho aja. Mungkin kalau dikasih mata, saya malah liat yang enggak-enggak. Dor! Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Allah gak nyuruh kita nyelesain masalah sendirian. Allah tuh nyuruh kita buat memohon kepadanya biar semua urusan Dia yang ngurus. Kita gak disuruh berpikir keras buat nyari jalan keluar. Kita diharuskan untuk berpikir keras gimana caranya di sayang Allah. Simple kan?

Mailida, Feb 2013

Comments

Popular posts from this blog

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak bor...