Skip to main content

Kill time!

First world problem mahasiswa pasca wisuda adalah kebosanan atas tidak adanya kegiatan yang dilakukan. Selain mencari kerja tentunya. Seharusnya waktu pasca wisuda ini kita gunain sebaik-baiknya. Karena setelah ini, hidup kita akan penuh dengan ke hectican dunia kerja. Tenang, saya yakin semua orang pasti akan segera mendapatkan jalan untuk kerjaannya masing-masing. Sebelum waktu itu datang, ada baiknya kita memanfaatkan waktu lenggang yang ada dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Selain menghindari stress, bikin kita juga jadi lebih positive dan optimis. Karena sesungguhnya berdiam diri di rumah terlalu lama tanpa melakukan apa-apa bisa bikin kita meninggal garing. Aktivitas yang kita lakuin gak harus mahal. Jangan jadiin materi jadi penghambat ya. Karena sebenernya, bahagia itu sesederhana ini ko.....

1. Feed your brain

READING LIGHTS

Reading Light

Chill out in the night
Reading Lights Writer Circle
Reading lights salah satu tempat recomended buat di datengin. Rumah buku yang berisi buku-buku asing ini terletak di Jl. Siliwangi no. 16. Ada coffee shop dimana kita bisa pesen minuman yang harganya relatif murah. Satu cangkir teh berukuran super jumbo sekitar 10.000an. Ada sandwich, toast, kentang barbeque, dan segala cemilan yang ringan-ringan. Setiap sabtu mereka ngadain Writer Circle dari jam 5 sore sampai selesai. Gak cuma writer circle, ada knitting circle, sebuah komunitas buat kamu yang seneng nyulam. Kadang ada bedah buku juga. Untuk minjem buku disini gratis, tapi kalau kamu mau beli juga bisa. Disini tersedia buku dari berbagai macam genre. Oh iya, jangan heran kalau ketemu banyak bule ya. Haha. Kamu bakal berasa seperti berada di bookstore luar negeri getto deh.

KINERUKU


Kineruku

Baca, dengar, tonton

Feels like home
Kedua, kineruku. Letaknya di Jl. Hegarmanah No.52. Rumah tua ini salah satu tempat favorite saya. Bukunya lebih banyak buku filosofi. Novel, buku psikologi, majalah design juga banyak. Tapi jangan harap ada chick lit disini. Haha. Suasananya adem karena di dalem komplek secapa AD. Suasananya tenang banget. Mereka juga jual makanan ringan, teh, dan kopi yang harganya lebih murah dari Reading Light. Untuk buku yang kita baca, dikasih biaya sebesar 0 rupiah. Alias gratis. Oh iya, ada movie room juga. Eh kalau nonton film bayar loh ya. Hehe. Kalau gak salah 15.000 untuk satu orang. Ada satu ruangan kecil dimana kita bisa nonton film. Tapi film-filmnya selektif. Apa aja film yang ada disini? Liat aja sendiri :P . 

 ZOE COMIC CORNER

Zoe, Zone of entertainment and Education.
Zoe terletak di Jl. Pager Gunung No.3 DAGO. Seperti namanya, disini banyak komiknya. Bedanya, untuk minjem buku disini kudu bayar. Gak mahal, cuma seribu nyampe lima ribu untuk satu buku. Ada kafenya juga. Kita bisa pesen makanan atau minuman disini. Nah kalau di lantai dua kita bisa tidur-tiduran hahah


2. Healty outside, happy inside.

BIKE BANDUNG

Bike Bandung

Whoaaa ini menyenangkan. Kalau kalian ke arah dago, pasti ngeliat halte sepeda di pinggir jalan. Itu bisa kita gunain loh! Untuk weekday Rp 3000 per jam. Untuk weekend, Rp 10.000 per jam (Car Free Day). Jangan lupa bawa KTP buat jaminan ya. Kalau tertarik, coba deh luangin waktu at least dari jam 3 sore sampe jam 5 buat main sepeda puter-puter daerah DAGO. Sambil dengerin headset, nikmati jalan, berkeringat, wuuuu happy!

JOGGING
Hoo Haa Hooo Haaaaa
Hormon serotonin, yang katanya hormon anti stress alias hormon yang bisa mengontrol mood bisa kita dapetin dari olahraga. Lari pagi sekitar 30 menit setelah bangun tidur bener-bener mood booster buat kegiatan kita kedepannya. Olahraga juga investasi masa depan. Pasti pengen kan kalau udah tua tetep bugar ngurus cucu-cucu? :-D

3. Feed your soul

MENJADI VOLUNTEER


Cheers!

Di daerah lembang ada sebuah pedesaan dimana kita bisa jadi pengajar buat warga-warga disana. Sebuah acara dari UNPAD ini ngajak kita buat jadi guru para anak SD, SMP, ibu-ibu rumah tangga, sampai aa tukang ojek yang pengen belajar baca. Sukses itu, jika kita bermanfaat untuk orang banyak kan?

WIYATA GUNA


the real eye

Dulu dosen saya, Bu Matilda, pernah cerita. Bahwa di wiyata guna (Pajajaran) banyak orang-orang buta yang membutuhkan relawan yang tugasnya bacain mereka cerita, bantuin mereka ngerjain peer, atau sekedar ngobrol aja. Karena buku braile masih kurang disana, jadi mereka seneng kalau ada orang-orang yang bacain buku buat mereka. Sebenernya manfaatnya bukan buat mereka, tapi kita. Emang apa? Kesadaran atas satu hal yang jarang kita syukuri. Nikmatnya memiliki dua bola mata.


SALMAN ITB
Mesjid Salman

Setiap selasa dan kamis jam 16.00-17.30 ada sebuah kelas di mesjid salman ITB tentang kajian dasar islam. Mereka ngejelasin hal-hal superficial tentang kehidupan keagamaan. Tidak menggurui. Tidak satu arah. Tapi berdiskusi. Mereka menjelaskan tentang shalat, akhlak, dan hal-hal ringan yang kadang kita lewatin. Cara penyampaiannya juga sederhana. Tapi ngena!

" Kalau kita pengen doa diijabah sama Allah, sebenarnya gampang banget caranya. Shalat aja selalu tepat waktu. Lalu perhatikan apa yang terjadi" Buktikan! :)

4. It's time to cook


Hey boy, i have sandwich!
Mumpung ada waktu, seru kayaknya buat bikin menu masakan baru. Buat cewe-cewe, inilah kesempatan kita buat ngebuktiin ke suami kelak bahwa kita bisa masak. Yeah! Haha. Karena membahagiakan laki-laki itu ya membahagiakan perutnya. Hahaha.

Mailida, Oktober 2012

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...