Skip to main content

Part II - Tugas Akhir


Oke, apa yang sudah dimulai, harus segera diselesaikan.

Setelah kemaren tiba-tiba rasa malas melanda membabi buta, yang menyebabkan saya harus mengakhiri cerita Part I Tugas Akhir dengan super antiklimaks, akhirnya saya lanjutkan kembali ceritanya di Part II ini :D

SEBAR KUESIONER = SALES
Karena penelitian saya kualitatif, jadi metode yang saya gunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan cara nyebarin kuesioner ke responden terkait. Saya sebar kuesioner saya ke 10 SKPD di Cimahi yang dinasnya memang dapet DAK. Fuuu, repot tapi seru juga. Mengetuk dari 1 pintu ke pintu lainnya buat minta izin kasih kuesioner. Ada yang welcome. Ada yang super ramah. Ada yang rese. Ada juga yang ribet.
Ada kejadian paling bikin dongkol dan ultra mega gondook. Ketika saya dibilang kaya sales. Whattttaaaaa!!!??

“Selamat pagi bu, saya mailida dari Politeknik Negeri Bandung. Mau sebar kuesioner buat penelitian tugas akhir saya tentang Dana Alokasi Khusus.”

“ Loh ko, anda dateng kesini langsung? Bukannya ke bagian umum dulu ya. Nanti baru mereka yang sebar kesini.”

“ Maaf bu, tapi yang saya tau, saya nya sendiri yang harus ngasih ke dinas-dinas. Bukan lewat bagian umum.Hehe”

“Oh gitu ya, ko jadi kaya sales sih.”

“………….”

DUARRR!!!!
(((((Mood Crashed)))))

ZOMBIE TUGAS AKHIR
Entah saya yang kelewat terlalu mem-push diri terlalu keras, atau management waktu saya yang buruk, tapi saya selalu begadang ngerjain tugas akhir. Pagi-pagi muka udah kaya keset selamat datang dengan lingkaran hitam super besar dibawah mata. O.o

Gak saya doang, liat temen-temen lain juga gitu. Haha. Gayanya udah kaya yang bener aja duduk di depan laptop ketik-ketik tugas akhir padahal twitteran dan facebookan. Baru ngerjain 5 menit, berasa udah seabad. Kayaknya udah ngasih effort yang cukup besar buat tugas akhir. Padahal baru bikin satu kalimat. Terus nge tweet “ Huaaaa stresss nih TA” bahahahah.

I HATE TIMES NEW ROMAN
Ada masanya dimana kita supeeeeer jenuh ama apa yang kita kerjain. Bener-bener pengen cepet berakhir dan nyelesain semuanya. Ada masanya dimana kita muak banget ngerjain tugas akhir. Pengen jauh-jauh seakan najis mugholadoh. Pokoknya jenuh banget. Saya pernah saking jenuhnya ngeliat times new roman, akhirnya saya ubah font TA saya jadi font yang lucu-lucu. Saya pakein warna biar gak bikin ngantuk. Tapi malah jadinya super ngakak sendiri. Gak pantes banget.

Indonesia memasuki era otonomi daerah sejak tanggal 1 Januari 2001. Pelaksanaan otonomi daerah mengacu pada Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 mengenai pembagian kewenangan dan fungsi antara pemerintah pusat dan daerah. Menurut Undang-Undang No.22 Tahun 1999 pasal 1 huruf (h), otonomi daerah adalah kewenangan daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.”

“Otonomi daerah mengakibatkan terjadinya desentralisasi yang menyangkut pengelolaan keuangan daerah, perencanaan ekonomi (termasuk menyusun program-program pembangunan daerah) dan perencanaan lainnya yang dilimpahkan dari pusat ke daerah.

GALAU TA
Galau TA setiap orang beda-beda. Ada yang galau ama pembimbing, ada yang galau ama judul, ada yang galau data, ada yang galau karena ketinggalan dibandingkan yang lain, ada yang galau koneksi internet yang lelet, ada yang galau karena fenomena, ada yang galau karena metlitnya, ada yang galau karena kuesioner, dan sebagainya.

Semua berharap minta di lancarkan. Semua usaha. Semua ikhtiar. Ada yang sabar, ada yang kesal. Ada yang lancaar, ada yang buntu. Semua inget orang tua. Semua pengen lulus, semua pengen wisuda bareng-bareng.

Percaya atau gak, tugas akhir bikin kita berubah jadi sentimentil. Ada yang nangis, ada yang cape, ada yang putus asa, ada yang semangat, ada yang nyerah, dan sebagainya. Tapi saya percaya, semua fase ini bakal terlewati. Jalanin aja, pasti selesai. Nikmatin prosesnya. J

43 KG
 Oke sih ya, nikmatin prosesnya. Tapi gak nyampe turun berat badan ampe 43 kg jugaaaa -_____- Wisuda tinggal tulang belulang ini mah -___-

TIPS PENGERJAAN TA
Jangan pernah ditunda. Ini bad habit yang harus kita ubah. Kalau kamu banyak nunda, waktu bakal terasa 10x lebih cepat ngejar kamu.. Dan itu ngeri. Kalau gak percaya, coba aja. Pasti bakal ada rasa nyesel yang bikin kamu pengen kembali ke beberapa waktu yang lalu, memperbaiki semuanya. J

That’s what friends are for
Gotong royong sesama temen bakal kita rasain ntar kalau ngerjain tugas akhir. Si A bantu si B, si B bantu si C, Si C bantu di D dan sebagainya. Semuanya kerja sama biar lulus bareng-bareng. Yang udah,bantuin yang belum. Yang bisa, ngajarin yang gak ngerti. Yang santai, nolong yang lagi repot. Yang lebih, bantuin yang kurang. Semua saling bantu bikin kita ngerasa bahwa kita gak bisa hidup secara individu.

Tugas akhir juga mengajarkan kita untuk berempati. Belajar peka untuk tidak gembar-gembor kalau kita udah beres ke yang belum beres. Belajar peka untuk tidak ber-euphoria diatas penderitaan orang lain.

Tugas Akhir itu sebagian dari pelajaran hidup.
Di hari terakhir pengumpulan draft TA, saya dan temen-temen saya flashback ke beberapa bulan yang lalu. Cerita-cerita kejadian yang dialami selama pengerjaan proses ini. Sambil menunggu draft yang dicetak dari printer, kami saling mengambil hikmah masing-masing.

A : “ TA tuh pelajaran hidup banget lah. Mulai sekarang saya bakal belajar memanage waktu, memperbaiki perencanaan kalau ngerjain sesuatu, jangan pernah menyepelekan apapun. “
B: “ Kalau aku, pelajaran memanage stress”
C: “ Gak akan lagi nunda-nundaaaa”
D: “ Kalau aku sih lebih ke keyakinan aja kalau setiap masalah pasti ada solusinya. Kalau kita usaha“
E: “ Untung kabogoh urang lagi bageur. Kalau bikin lieur, putuskeun ku urang” Hahaha
…………

Huaaaaah kalau inget prosesnya ampe sekarang, rasanya haru banget deh. Setelah mengumpulkan draft tugas akhir di admin jam 4 sore, saya kembali menuju kosan dengan muka yang super sumringah. Langit ciwaruga gak pernah secerah hari itu…

Nice to meet you, TA. :*

Fin.



Tweet 3 bulan yang lalu:
“ Akan ada saatnya dimana tugas akhir sudah menjadi kenangan dan kejangaran prosesnya menjadi bahan cerita di masa yang akan datang…” @mailida :)

Mailida, Juni 2012


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...