Terlalu dangkal rasanya jika kita menilai pribadi seseorang hanya dari apa yang di lihat, di dengar, atau dari sudut pandang subjektif sepihaknya saja. Anggapan orang lain mengenai kita bisa saja benar namun sering kali juga salah. Manusia acapkali termakan dengan pikirannya sendiri. Membuat spekulasi atas seseorang yang sebenarnya tidak ada dasarnya, tidak ada buktinya, dan sedikit mengarang cerita. Ya gak?
The power of negative thinking.
Awalnya hanya rasa tidak suka semata, lama kelamaan rasa tidak suka tersebut berubah menjadi rasa benci yang berlebihan. Yang pertumbuhannya di rangsang oleh tambahan pikiran negative yang gak perlu. Blah!
Ada salah satu dialog di sebuah sinetron yang pernah saya denger di sebuah stasiun televisi swasta.
“Mungkin dia iri dan mau bikin hidup aku gak bahagia, pasti dia sekarang lagi merencanakan sesuatu untuk ngerebut suami ku. Jangan-jangan, mereka sudah berselingkuh selama ini.”
Kata mungkin, pasti, dan jangan-jangan dalam dialog diatas (menurut saya) merupakan kata-kata yang cukup berbahaya. Kenapa berbahaya? Karena ketiga kata pengandaian tersebut bisa menggiring pikiran manusia ke dalam kebencian yang dia ciptakan sendiri. Membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Dan cenderung...... mengada-ada.
- Mungkin dia iri dan mau bikin hidup aku gak bahagia.
Kata mungkin disini bisa diartikan sebagai sesuatu yang belum tentu benar. Masih barangkali thing. Barangkali benar, barangkali salah. Seharusnya, jika kita mulai men-judge pribadi seseorang, coba lah untuk membuat percakapan monolog dengan diri kamu sendiri seperti: Apakah itu memang benar yang dia lakukan atau hanya pikiran buruk semata? Hmm. Positive thinker knows the answer :)
- Pasti dia sekarang lagi merencanakan sesuatu untuk ngerebut suami ku
Keyakinan atas sesuatu yang berasal dari pikiran negative hanya akan menciptakan ke-sok-tau-an semata. Apa yang membuat kita yakin bahwa orang tersebut melakukan hal demikian? Sementara ada saat dimana kita tidak tahu apa yang dia lakukan dibelakang kita. Bisa jadi seseorang yang kau hina dan remehkan merupakan pribadi yang santun kepada orang tuanya. Yang taat terhadap agamanya. Bisa jadi…
"Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya.. hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya."
(Harper Lee, To Kill a Mocking Bird)
- Jangan-jangan, mereka sudah berselingkuh selama ini.
Kekhawatiran atas sesuatu yang belum terjadi hanya akan menjadi boomerang buat diri kamu sendiri. Cape sendiri. Pusing-pusing sendiri. Ini juga termasuk dalam pikiran negative. Kita menghayalkan sesuatu yang sepertinya bakal terjadi, padahal? Belum terjadi. Atau mungkin tidak terjadi. Rasanya tidak adil jika kita diberi label buruk atas sesuatu hanya karena pikiran negative yang mereka buat sendiri.
Mailida, Feb 2012
Comments
Post a Comment