Skip to main content

Why do we like to stalk too much?

Menurut urban dictionary, social network stalking itu adalah….

looking at someones profile, latest tweet, update photos, reading their recent news, wall posts and etc. Then monitoring their person`s file every single day, all the time, all day long.

Lalu, kenapa saya bahas ini?

Karena semua orang pasti ada kecenderungan buat pengen tau kehidupan orang lain. Cuman yang membedakan ya kadarnya doang. Ada yang berlebihan, ada yang biasa-biasa aja. Tujuannya juga beda-beda. Ada yang positif, ada yang negative. Kalau menurut saya beberapa alasan yang mendasari Why do we like to stalk too much? Ya kaya point-point dibawah ini nih…

RASA BENCI YANG BERLEBIHAN

Entah kenapa, haters selalu aja membuang waktunya untuk mengamati setiap pergerakan orang yang dia benci. Katanya benci, tapi tau segalanya tentang orang yang dibenci. Gimana sih? Haters itu kan Big fans yang terselubung sebenarnya. Haha. Sambil ngeliat satu demi satu fotonya, dia mengomentari di dalem hati segala celah ketidaksempurnaan si korban stalking itu. Hingga gak kerasa udah foto ke 85 . Kerajinan banget kan?

Buat haters, apapun yang kamu lakuin, good or bad, tetep aja dimata haters tuh selalu aja negative. Mereka gak pernah bisa nerima segala hal baik yang kamu lakuin. Selalu aja nyari sisi buruknya. Mereka ngomongin kamu di belakang, tapi kalau kamu ada di sekitar mereka, mereka diem. Kaya yang ga ada apa-apa. Padahal udah gak keitung sumpah serapah yang mereka lontarkan ketika memonitor kehidupannya di dunia maya. Mereka selalu nyari tau info terbaru untuk digunjingkan dibelakang bersama teman-temannya. Dan yang di stalking? Semakin populer. Good work.

Untung aja Mark Zuckberg ga menyediakan aplikasi Who`s viewed my profile di facebook. Kalau iya, mungkin grafik pertumbuhan stalker-stalker mania menurun drastis. Hahah.

NGE-FANS

Ini saya nih, haha. Biasanya kalau kita nge-fans ama seseorang, kita bakal sering mantengin semua social networknya. Kalian tanya deh, siapa nama anak Dewi Lestari, nama suaminya, dia seneng makanan yg kaya gimana, hobby nya apa, aktivitasnya ngapain aja, dan hal yang dia suka ama gak suka tuh apa, alasan setiap buku yang dia tulis apaan, saya pasti bisa jawab. Soalnya saya emang nge-fans ama penulis yang satu itu. Saya tungguin tweet terbaru nya di twitter, postingan status facebook terbarunya, baca blog-blognya dari awal halaman ampe muncul tulisan no more updates. Eits,tapi saya bukan stalker nya Dewi Lestari ko, cuma getting to know segala hal tentang dia aja. Hahah #ngeles. Cuman saya pun nge stalking mba dee itu ada alesannya (akhirnya ngaku kalau nge-stalking) , ya soalnya banyak tulisan-tulisannya yang inspiratif, cerdas, dan bodor juga.

Tanda bahwa kita sering nge stalk seseorang yang kita idolakan itu terlihat dari kecenderungan kesukaan kita yang mulai sama dengan objek stalking kita. Gaya yang jadi sedikit mirip, daaan.. berasa deket ama si objek stalking. Gimana gak ngerasadulur pisan, lah wong setiap aktivitas yang dia lakuin kamu tau. :P

MASOCHISM

Oke, gadis-gadis-drama-suicidal-emo-di pojokan, simak point yang satu ini. Siap?

Masochism. Masochism apaan da? Masochism itu semacam penikmat rasa sakit. Dia seneng menyiksa dirinya sendiri. Udah tau nyakitin, tapi di liatin terus. (Kalo yang ngerasa pasti ngerti dan kesepet). Hahah.

Kadang-kadang jadi stalker itu gak bagus buat kesehatan dan kejiwaan, apalagi kalau kamu selalu nge stalking sesuatu yang seharusnya gak harus kamu liat lagi. Kadang-kadang no news is good news. Soalnya, setiap kamu berniat buat nge stalking si objek, pasti ada perasaan deg-degan campur penasaran yang gak karuan. Dan itu pasti ganggu banget. Kalau gak ada apa-apa kamu lega, kalau ada ‘sesuatu’ ya wassalam deh buat kamu. Udahnya pasti nyesel banget, tapi terlambat kan?

Kamu penasaran dengan segala hal baru yang terjadi di profile nya, tapi tidak cukup kuat untuk menerima kenyataan jika ada sesuatu yang menyakitkan disitu. Kapan kamu bisa moving on kalau kamu selalu mendekatkan diri terhadap sesuatu yang bikin kamu jadi galau maksimal? If it still hurt, you still care, honey….

SECRET ADMIRER

Apalagi sih yang bisa dilakuin oleh secret admirer selain HANYA menstalking kecengannya dari dunia maya? Mereka selalu mencari tahu segala hal tentang objek stalkingnya. Muncul perasaan senang ketika ada status terbaru yang di post kan oleh si objek tersebut. Mereka mengamati setiap hal kecil yang dilakuin oleh si objek. Membaca semua tweet atau status terbarunya. Merasa senang jika orang tersebut mengunggah atau mempostingkan status dan segala hal tentang dirinya. Ada bahan stalkingan baru euy. Mungkin begitu kali ya ucapan di dalam hatinya. Hihi.

Objek stalking bisa ngerasain kalau dia lagi di stalking.Kalau misalnya tiba-tiba kamu sering nyebutin sesuatu yang dia sebut juga di dunia maya, apalagi itu bukan kata-kata yang common, pasti dia akan dengan cepat men-suspect kamu kalau kamu lagi nge stalking social networknya.

Kalau si objek stalking tau kamu lagi mengamati kehidupannya se detail itu, pasti bakal getting annoyed dan bikin objek stalking kamu ngerasa creepy ama apa yang kamu lakuin. Jadi, kalau mau stalking, diem-diem aja. Don’t ever mention what they said. :P

Mailida, Oktober 2011

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...