“The World Has To Know” Syndrome

Tanpa di sadari, setiap orang punya tendensi buat show off tentang diri nya di jejaring sosial. Even itu kelebihan yang dia punya, kegiatan yang dilakuin, prestasi yang dia raih, perasaan nya hari ini, atau apapun lah. Cuman kadar nya aja yang mungkin berbeda setiap individunya.

Pernah ga nge cek facebook tanpa ada status terbaru? Atau ngebuka twitter tapi ga ada tweet yang muncul? Gak mungkiiin. Pasti selalu ada satu atau dua temen kamu atau mungkin kamu sendiri yang nulis status di Facebook maupun Twitter. Menulis status menjadi sesuatu yang wajib hukumnya setiap ada hal baru yg terjadi dengan diri kamu. Makan aja 3 kali sehari. Tapi bikin status bisa dua kali lipat nya. Yah itulah, the power of membuat status. Hehe.

Menuliskan sebuah status merupakan representasi pikiran, perasaan, dan kejadian di dalam diri yang di publish ke public. Manusia memang cenderung butuh eksistensi. Itu lah mengapa terkadang manusia senang menunjukkan sesuatu yang ada dalam diri nya. But It`s ok and it`s normal.

Setiap orang punya motivasi yang berbeda-beda kenapa pengen nulis sebuah status. Berikut ini, saya akan mengidentifikasikan motivasi para status maker yang paling sering terjadi menurut pandangan saya secara pribadi. So general dan benar-benar no offense. Jangan dimasukin ke hati, ok?

1. Tipically - The world has to know that I love you so much

“ Honey, Tidak ada yang bisa mengalahkan cinta ku padamu. I LOVE YOU MORE AND MORE. EVERYDAY AND EVERY MINUTE :* :* :* :*” 7 minute ago

“ Honey Sayaaang, aku cinta banget deh sama kamu. Muah “ 6 minute ago

“ Honey kau adalah guardian angel yang paling ku sayang. aku cinta kamu bangeeeeeeeett sayaaang. Love, heart, kiss,hug you. “ 5 minute ago

Untuk status maker yang satu ini, mereka cenderung lebih ekspresif mengungkapkan perasaannya. Ada sensasi tersendiri ketika mereka mengungkapkan rasa sayang nya terhadap pasangan melalui status jejaring social. Sebenernya sih bisa aja tinggal kirim sms, tapi mereka ngerasa seluruh dunia harus tau kalau dia sangat mencintai pasangan nya.

2. Kode buat si target

Saya sering merhatiin status temen saya yang kadang-kadang saya pun gak ngerti status itu di tujukan buat siapa sih??? Contoh,

Hari pertama

“ Duh, dia cantik banget deh hari ini pake baju kuning itu”

Hari kedua

“ Aduuuh, lesung pipit nya itu loh. Mana tahaaan. “

Hari ketiga

“ Tadi ketemu dia di kantin, gileee bro manis banget ternyata. “

Hari keempat

“ Huffft. Kalau aja kamu tahu, aku sering merhatiin kamu “

Sepertinya status maker yang satu ini kurang memiliki keberanian untuk mengutarakan perasaannya secara langsung kepada si cantik yang memakai baju kuning tersebut. Atau mungkin ini termasuk strategi nyekill nya biar target yang dia incer ke ge-er an dan ngebaca statusnya. Tapi penyampaian kode seperti ini menurut saya kurang efektif, soalnya yang pakai baju kuning pada hari itu mungkin aja gak cuman satu dan belum tentu juga si doi ngebaca. Iya kalau si target peka, kalau gak? Sia sia lah usaha kode mu. Akhirnya si status maker akan merasa putus asa dan menuliskan status seperti di hari keempat. Yang lagi-lagi tetap mengandung unsur KODE.

3. Luapan Emosi

Udah gak heran liat status jejaring sosial yang sedikit agak sarkastik. Terkesan kasar dan penuh amarah. Tipe yang satu ini termasuk orang yang tidak bisa menahan diri untuk menyimpan masalah pribadi nya sendirian. Mereka merasa belum puas kalau semua orang belum tau tentang perasaan kesal nya.

“ BUAT *****, DENGER YA LOE TUH ANJ*** , GOB***, SET** !!! GUE BENCI BANGET SAMA LOE. LOE UDAH REBUT PACAR GUE. MAY YOU BURN YOUR SOUL IN HELL”

Secara pribadi, saya kurang suka tipe status maker yang satu ini. Udah mah marah-marah gak jelas, cemen banget ngatain orang tapi pake sensor. Cape deeeh. Sepertinya di balik keberaniannya untuk membuat status sarkastik, dia masih memiliki ketakutan yang tersembunyi. Ini terlihat dari status nya yang masih memakai lambang bintang. Kalau mau ngatain orang, totalitas aja kenapa sih.

4. Cari Duit

Kalau ini sih motivasi status maker para Online Shop. Berharap dengan mempromosikan statusnya maka dagangannya laris manis diserbu para sistah sistah.

“ SIMPLE AND FASHIONABLE. BAJU IMPORT ASAL KOREA. DISKON GEDE-GEDEAN. DIJAMIN GAK NYESEL DEH. LUCU DAN CUTE BANGET. ASYIK DIPAKAI BUAT JALAN. AYO SIST, KEBURU KEHABISAAN . “

5. CURCOL alias Curhat Colongan

“Wanita menangis bukan karena dia lemah, itu karena dia sudah tidak mampu lagi bertahan”

(ciyee yang lagi nangis)

“#Now Playing, Andien- Moving on”

(ciyeee yang lagi try hard buat move on)

Nahh motivasi yang satu ini yang paling sering digunakan oleh para status maker. Dengan meng copy paste quotes cinta atau kutipan lirik lagu yang mempresentasikan apa yang mereka rasakan, mereka berharap si “dia” membaca dan mengerti isi hati kita tanpa harus mengutarakannya secara gamblang. Lagi-lagi, kode. Hmm ya ya ya.

6. Salah Kaprah Tentang WHAT`S HAPPENING

Mark zuckerberg memang menuliskan kata WHAT`S HAPPENING di kotak status, tapi itu bukan berarti kamu harus menuliskan semua kejadian yang terjadi,------ setiap menitnya.

“ Wah asik euy gak ada dosen” 11 minute ago

“ Dosen nya tiba-tiba ada lah!!!” 10 minute ago

“Edaaaan, belajar matematika bisnis” 9 minute ago

“ Sumpah pusing, teu ngarti euy” 8 minute ago

“ Si Joni ke wc gak balik balik euy. Gantian atulah.” 7 minute ago

“ Akhirnya si Joni kembali.. WC dulu ah” 6 minute ago

“ Kembali lagi ke kelas niih…” 5 minute ago

“ Ngantuk euy, si ibu ngomong apa sih?” 4 minute ago

………..

“ Euuuuh geloooo, hape di rampas ama si ibu dosen euy “ 1 minute ago

(meminjam hape teman)

7. Pengen pamer nih, kenapa? gak boleh?

“ Asikk, gue baru dapet mobil ferrari baru nih dari bokap. Keluaran terbaru pula. Mana limited edition. Mantap.”

“ Gila, harga mobil ferrari gue ternyata digit 9, bro!”

Sebagai makhluk social, ada baik nya kita harus lebih bijaksana dalam menuliskan sebuah status yang menunjukkan kekayaan yang di miliki. Hati-hati dengan apa yang kita tulis, karena akan menciptakan kecemburuan social.

Itulah beberapa motivasi dan hal yang melatarbelakangi seseorang membuat sebuah status. Sebenernya masih banyak lagi sih motivasi lain tentang kenapa seseorang pengen bikin status. Tapi system otak saya sudah menolak dengan keras untuk berfikir. Ok, that is it. Terimakasih.

Mailida, Juli 2011