Skip to main content

Beautiful Lessons from Harry Potter

starwarscastlegeek:

image

Neville Longbottom taught us that sometimes you must face your fears and stand up for what you believe in..he taught us how to have courage.

image

Luna Lovegood taught us that it’s okay to be yourself and not care what other people think about you because if they were true friends they would like the real you..she taught us how to be unique.

image

Ginevra Weasley taught us that it’s possible to fight off demons on your own, but sometimes you need friends to help you..

image

Ronald Weasley taught us that even if you have the emotional range of a teaspoon and nasty temper, you will always be needed..

image

Hermione Granger taught us that it’s not a bad thing to have a thirst for knowledge and research..

image

Draco Malfoy taught us that everyone makes mistakes, and that no one is completely stonic..he taught us that everyone has feelings.

image

Bellatrix Lestrange taught us that really are some horrible people in the world..she taught us to be cautious around strangers.

image

Severus Snape taught us to not judge a book by it’s cover..

image

Narcissa Malfoy taught us just how important family really is..

image

Lucius Malfoy taught us how easy it is to become power hungry..he taught us to make sure to always stay grounded.

image

Albus Dumbledore taught us that there is life beyond death..he taught us to never fear what can’t be escaped.

image

Molly Weasley taught us that mothers not only have a caring side, but a vicious protective side..she taught us that we can always rely on our mother.

image

Arthur Weasley taught us that it’s okay to be curious about the unknown..

image

Fred and George Weasley taught us that even in the most darkest of times, there is light, love, and hope..

image

Remus Lupin taught us that no matter what happens, there is a way to push through and survive..

image

Sirius Black taught us to never betray your friends and always remain loyal to those who are loyal to you..

image

Lord Voldemort taught us that prejudice is all around and there will always be people like him to take things too far because they are against something.. he taught us to be ready for people like that.

image

Harry Potter taught us that life might not turn out the way you excepted it to, but as long as you never lose sight of the future that you want, anything can happen.

image

sumber :

Comments

Popular posts from this blog

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak bor...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...