Kulihat jarum jam di tangan ku berkali-kali. Sudah berapa kali aku menghentakkan kaki. Sudah bosan aku mengeretakan buku jari. Aku sudah menunggunya dari pagi. Hampir lima jam, dan aku sudah memesan lima gelas kopi . Orang di depan ku sudah berganti tiga kali.Aku benar-benar tak sabar memberitahukan berita baik ini padanya. Namun Sadira tak kunjung datang. Seperti nya para pelayan pun sudah bosan melihatku. Aku mulai menggerutu, sepertinya dia tak akan datang. Kesabaran ku sudah sampai di jam ke lima. Aku bereskan semua barang-barang dan memutuskan untuk pergi. Tapi… Dari kejauhan kulihat Sadira ku datang memakai baju biru celana hitam. Antara lega dan kesal. Akhirnya dia datang. Sambil memasang tampang masam aku kembali merapihkan posisi duduk ku. Mari kita dengar alasan nya.. “Maaf” Yah aku tau, pasti kata itu yang pertama kali keluar dari mulutnya. Sudah biasa. Kata maafnya menjadi terdengar tak berguna. “ Lalu ada kata apa setelah kata maaf? “ kata ku sambil menyuruh n...
world, word, home