Skip to main content

DEMO USUS

Hari ini adalah hari libur terakhir saya. Besok kuliah. Membosankan. Demi langit dan bumi saya ingin seperti judul blog ini. Everytime is holiday. Tapi tak bisa. Ini rutinitas. Jalani. Kerjakan. Ini tanggung jawab terhadap orang tua. Ah entahlah rasanya ingin berdiam diri di dalam kamar. Mendengarkan music. Membaca buku. Menulis. Sambil mematikan lampu. Selamanya. Haha seharusnya kalian liat saya hari ini. Seperti juru ketik yang ada di dalam penjara. Mengetik di dalam ruangan yang di temani lampu remang-remang. Oh tuhan siang ini adalah siang yang paling membosankan. Rasanya ingin menggaruk-garuk tembok, jumpalitan, atau melakukan tiger sprong sekarang juga. BOSAN!! KAU TAU? MEMBOSANKAAAN!!!

Baiklah perut ku mulai lapar. Tapi aku begitu malas untuk menggerakan badan. Plis siapapun bawakan makanan ke dalam sini. Aku nobatkan diriku sebagai pemalas of the year. Ah tapi aku bukan lah putri kerajaan yang segalanya tinggal panggil dan makanan bisa siap sedia di sebelah ku. Alhasil aku harus mengambil makanan sendiri. Yeah mari sedikit menggerakan badan. Mulai dari menurunkan kaki dari kasur. Ayo lida. Dan berhentilah menulis. Kalau tidak kau akan mati kelaparan. Karena kau belum makan dari pagi. Baiklah, aku akan pergi untuk sementara. Tunggu aku. Aku hanya mengambil makanan lalu kembali. Tapi kau jangan pergi. Aku akan kembali. Tinggalkan jari-jari mu sekarang,Lida!! Segera beranjak dan ambil makanan. OKE BAIKLAH.SEKARANG!!!

*****

Aku kembaliiii. Ternyata tak ada makanan yang membuat ku bergairah. Jadi nya aku hanya memakan satu mangkuk mie instan. Usus ku pasti akan berontak. Mengadakan demo besar-besaran di dalam sana. Karena aku memakan mie LAGI. Sudah lah usus, jika aku mati kau tidak akan ikut ditanya “siapa tuhan mu”. Tak usah lah repot.

Adikku datang. Dia selalu saja mengintip apa yang sedang ku kerjakan. Dan ini benar-benar menyebalkan. Ku lemparkan bantal agar dia segera keluar. Aku pun berteriak. JANGAN MASUK LAGI KE DALAM!!. Pasti kalian menganggap ku kakak yang tidak baik hati. Tapi aku memang benar-benar ingin sendiri. Yeah yeah yeah aku memang bukan Lala di film bidadari yang selalu sempurna. Di tambah adik ku memang menyebalkan.Sangat menyebalkan. Tapi jika ada maunya aku akan berubah baik hati seperti ibu peri. Aku memang kakak yang bedebah. Ya sudah lah. Hahahah

Arrrrggghh. Adik ku datang kembali. Dia selalu bertanya apa yang sedang aku kerjakan. Mau tau saja. Mungkin dia nge fans ama kaka nya ini. Hingga segala yang ku kerjakan selalu diamati. Aku bilang saja aku sedang chatting dengan setan. Entahlah mengapa alasan itu yang keluar dari mulutku. Random sekali. Oh iya, adik ku sangat takut dengan setan. Alhasil dia pergi meninggalkan ku dan berkata “ Allahu akbar” , sialan dia kira aku termasuk setan yang terkutuk.

Ahhhhh mie instan ini tidak membuat ku kenyang. Aku lapar. Oh tidak, ini berbahaya. Jika aku lapar aku pasti tak sabaran. Imajinasi ku menjadi liar. Guling ini akan terlihat seperti sosis lada hitam. Bantal berubah menjadi… menjadi… menjadiiiii… oh is it real? Bantal ku berubah menjadi gepuk. Terimakasih imajinasi. Tidak bisa kah kau menghayalkan makanan lain??? Aku jadi tak selera makan.

Aku tau. Usus ku memang benar-benar sedang melakukan demo besar-besaran. Mungkin sebesar tragedy 2 mei ketika mahasiswa menginginkan Suharto untuk segera lengser. Tapi seperti itu kah demo yang kau lakukan, sus? Ah sepertinya betul. Sekarang aku merasa usus usus ini mulai menjarah hati! Empedu! Pankreas! Lambung? kelenjar getah bening? Hati?? Usus 12 jari?????

OKE SUS, AKU AKAN MAKAN NASI. TUNGGU SEBENTAR!!!! HENTIKAN SIKAP ANARKIS MU. IYA SEKARANG!!!

Nanti kulanjutkan, usus ku mulai tak santai.

Bye.

Mailida,Jan 2011

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...