Skip to main content

Bagaimana mengubah frustasi menjadi prestasi?

Mengharapkan hidup tanpa masalah sama saja seperti membayangkan laut tanpa garam. Tuhan memberikan masalah dalam hidup agar umat nya lebih belajar. Belajar bersabar, belajar bersyukur, dan tentu saja belajar menyelesaikan nya.

Besar tidak nya suatu masalah itu relative. Besar menurut pribadi A belum tentu besar untuk pribadi B. Mengapa tidak mencoba melihat masalah kita dari sudut pandang orang yang akan menganggap masalah kita adalah masalah kecil? Misalnya kamu memiliki masalah tentang berat badan. Menghabiskan banyak waktu memikirkan bentuk tubuh yang menurut kamu kurang ideal. Melakukan diet ketat dan mengatur pola makan yang sangat disiplin. Lalu kau menganggap itu adalah masalah yang cukup besar. Sekarang bayangkanlah jika kamu sedang berada di sebuah pengungsian dimana rumah dan semua harta benda mu hilang. Tak ada yang tersisa. Apakah kau akan tetap menjadikan masalah berat badan mu menjadi masalah besar?

Pernah dengar tentang Hukum Polaritas? Bahwa semua yang ada di alam memiliki sifat berlawanan. Ada selatan ada utara. Ada hitam ada putih. Ada positif ada negative. Ada baik ada buruk. Dan jika ada masalah pasti ada hikmah. Sebenarnya alam sudah memberikan jawaban atas semua pertanyaan kita. Namun kita terlalu sibuk untuk sekedar mengamati hal-hal kecil di sekitar kita. Kalau sudah begini tetap menyalahkan keadaan?

Dan biasanya seseorang akan mengeluarkan potensi terbaik nya ketika berada di posisi terhimpit. Kreatif di masa sulit? Mengapa tidak? Tidak sulit mengubah frustasi menjadi prestasi. Karena ketika kita berada di titik terendah dalam hidup kita itu sebenarnya adalah titik mula dari kebangkitan kita. Lihat saja kurva parabola negative. Titik terendah merupakan titik balik untuk kembali naik ke titik puncak. Coba bandingkan dengan kurva parabola positif . Titik puncak akan mengakibatkan dua kemungkinan. Apakah titik tersebut akan terus naik hingga titik puncak tertinggi atau akan merosot hingga titik 0 ? Sebenarnya cobaan terberat dalam hidup itu adalah ketika kita berada di zona (yang menurut kita) paling nyaman.

Jika seluruh jagat raya mengatakan tidak, untuk sesuatu yang benar-benar kamu inginkan, apa yang akan kamu lakukan? Pembuktikan. Berilah kesempatan kepada dirimu untuk menunjukan bahwa kita bisa berhasil melakukan sesuatu yang orang lain anggap tidak mungkin.

Ketika kita merasa frustasi dengan keadaan yang cukup sulit, lihatlah orang-orang berhasil yang dulunya bukan apa-apa. Biarkan dirimu terintimidasi dengan kesuksesan nya. Ini intimidasi yang positif. Karena akan membuat mu geram,memberontak, dan mengutarakan banyak pertanyaan kepada dirimu sendiri. Seperti Mengapa dia bisa dan aku tidak bisa? Mengapa dia berhasil dan aku belum? Apa yang bisa dia lakukan dan aku tidak bisa lakukan? Kapan aku bisa seperti dia? Mengapa tidak sekarang?

Remember : “ to enjoy the rainbow, you must also enjoy the rain”

Mailida, Jan 2011

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

7 tahun kemudian setelah tulisan terakhir.

 Halo! Sudah 7 tahun semenjak tulisan terakhir di blog ini. Selama 7 tahun ini sudah banyak yang terjadi. Goodness, Badness. Shitty day, Lovely day. Sudah banyak anggota baru di keluarga ini. Let me introduce my gang. Finally i got 2 daughters! Can you believe that? Masih ingat gak kalau dulu aku bikin A letter for my future daughter. It happened!  This is it, love of my life Maryam Bashira Siregar Durra Aisyah Siregar Maryam adalah anak pertama ku, she is the center of our universe. Dia baru datang di tahun 2021, 7 tahun aku tunggu. Umur nya sekarang 4 tahun! Anak yg though but lovely. Pikirannya kritis, keras, tapi di sisi lain dia anak yang penyayang. Kalian pernah bayangkan ada anak perempuan yang hobi nya main sepeda, loncat kesana kemari, senang membaca buku, bermain games, mahir merancang bangun sesuatu dari semua benda apapun disekitar nya, she loves ice cream so much like there is no tomorrow. Nah itu lah dia, kaka maryam. Durra, hmmmm my second born. Entah kenapa set...

Umroh & One day trip Turkey

Alhamdulillah di awal tahun 2018 Allah SWT mengizinkan kami untuk menginjakkan kaki di tanah suci. Sebuah perjalanan spiritual yang unexplained. Rasanya bener bener haru dan sedih. Haru karena terlalu banyak kebesaran Allah SWT yang kami rasakan. Hati yang damai, suasana yang tenang, dan perasaan yang super bahagia. Memang betul adanya mekah dan madinah adalah tempat yang diberkahi. madinah, 2018 Sebelum kita berangkat ke madinah, pesawat kami transit 12 jam di turki. Lalu kita mulai city tour di turki untuk melihat museum rasulullah dan banyak tempat sejarah islam lainnya. Saya dan raja happy banget karena ini pertama kalinya kita jalan jalan ke luar negeri bener bener berdua. Menyenangkan sekali, feel nya beda dan kita jadi ketagihan untuk ngetrip keliling dunia berdua suatu hari nanti. Setelah selesai mengunjungi turki yang ternyata bagus banget, kita menuju mekah dan madinah. Someday kita harus kembali juga ke turki dengan waktu yang lebih lama...