Skip to main content

ResuIt : INJF’s Relationship

“ INFJs are warm and affirming people who are usually also deep and complex. They're likely to seek out and promote relationships that are intense and meaningful. They tend to be perfectionists, and are always striving for the Ultimate Relationship. For the most part, this is a positive feature, but sometimes works against the INFJ if they fall into the habit of moving from relationship to relationship, always in search of a more perfect partner. In general, the INFJ is a deeply warm and caring person who is highly invested in the health of their close relationships, and puts forth a lot of effort to make them positive. They are valued by those close to them for these special qualities. INFJ is a natural nurturer; patient, devoted and protective. They seek long-term, lifelong relationships, although they don't always find them......................................and bla bla bla “

Seseorang yang memiliki tipe seperti INJF selalu ingin hubungan yang bisa berlangsung lama. Buat nya lebih baik sendiri ketimbang harus memulai hubungan yang cuma sebentar-sebentar saja. Itu akan lebih menyiksa diri sendiri ketika harus membuat sebuah hubungan tanpa ada rasa di dalam nya. Itu lah mengapa mereka selalu menghabiskan waktu cukup lama untuk berpindah dari hubungan satu ke hubungan lain nya. Untuk memastikan secara absolut seseorang yang akan di pilihnya.

Menurut saya komitmen dengan seseorang itu tidak bisa di jadikan mainan. Jika belum bisa menetapkan hati dengan satu orang, mengapa harus mencoba-coba dengan yang lain? Jika saya memang sudah memutuskan untuk membuat sebuah hubungan dengan orang lain, itu karena saya memang sudah menginginkan nya.

Seorang INJF pasti tidak suka di paksa berjalan terlalu cepat dari apa yang dia inginkan jika dia belum merasa nyaman. Jika memang sudah waktu nya, dia akan keluar sendiri dan mulai menjalin hubungan kembali. Itulah mengapa INJF sulit sekali untuk jatuh cinta. INJF cenderung setia jika sudah menemukan yang paling pas.

INJF memiliki rasa empati tinggi,yang bisa gampang merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dia akan memiliki intuisi yang cukup kuat terhadap pasangan nya. ”INJF lebih sering menyakiti diri nya sendiri untuk kebahagiaan pasangan nya” ------- > Ha-Ha-Ha. GUE . Ternyata seseorang yang INJF bisa dengan mudah terkena penyakit jika sedang stress loh.

Haha cupu.Eh tapi iya juga sih, saya itu kan orang nya gampang cemas,khawatir,dan gampang kepikiran. Jadi aja gampang stress.Heheh.

INJF pun sangat concern terhadap perasaan orang. Dia akan menjaga sebisa mungkin untuk tidak menyakiti orang lain. INJF pun termasuk orang yang tegas, sabar, pengurus, sering memendam perasaan, setia, dan bersifat melindungi. Di dunia ini hanya ada 1,5 % populasi orang yang memiliki sifat INJF.

Baiklah, saya akan menikahi pasangan yang memiliki sifat INFJ juga untuk menciptakan gen dominan generasi INFJ lainny agar tidak gampang punah. Hahahaha naon deui.

Oke, sekian.

Bye Bye

Comments

Popular posts from this blog

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak boros Lebih

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika

Bahagia & Dian Sastrowardoyo

Apa itu bahagia? Semua orang menginginkannya. Hari ini saya mendapatkan sebuah pelajaran lagi tentang apa itu bahagia. *** Sebuah wawancara, Hitam Putih – Dian Sastrowardoyo “ Aku itu ambisius banget. Aku itu banyak mau. Tapi ternyata aku baru sadar dunia ini lebih enteng kalau kita gak terlalu ambisius-ambisius amat. Karena I have everything that I want to ternyata.” Waktu hamil, karirnya sedang berada di puncak. Awalnya agak menyalahkan kehamilan ini, tapi setelah syaelendra lahir dia bahagia sekali. Jika dirunut kebelakang, Dian adalah seorang yang ambisius dari kecil. Menurutnya, definisi ambisius adalah focus dan determine banget untuk mencapai apa yang dia mau. Dari umur 10 tahun dia sudah ingin sekolah di luar negeri more than anything in the world. Di umur segitu dia melakukan riset bagaimana caranya mendapatkan uang banyak agar bisa membiayai sekolahnya di luar negeri. Ternyata menjadi artis adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang banyak karena ibunya