Skip to main content

Ibu

Hanya wanita ini yang akan menunggu mu hingga larut malam. Mengintip dari jendela mengapa anak nya tak kunjung datang. Di sela matanya yang sudah sayup, dia tetap menunggu walaupun kedinginan. Karena dia tak tenang jika engkau belum pulang.

Ketika semua orang telah tertidur, wanita ini masih terjaga. Mengecek semua kamar, mematikan lampu yang masih menyala, dan menyelimuti kami yang sudah pulas terlelap.

Wanita ini mengetahui apa yang tersembunyi. Merasakan apa yang sulit di ungkapkan. Terkadang menyerap rasa sakit sendirian.

Pergilah dia ke pasar. Menurut nya ini merupakan misi besar. Berdesakan, berhimpitan, hingga bertabrakan. Dia hanya ingin membeli ayam. Agar anak-anak nya tak kelaparan.

Wanita ini sungguh sabar. Bagaimana pun kau selalu melawan, bagaimana pun kau selalu acuh-tak acuh terhadap nya, bagaimana pun kau selalu tak menuruti nya, bagaimana pun kau selalu membentak nya, bagaimana pun kau selalu membuatnya bersedih, bagaimana pun kau selalu membuat nya menangis, dia tetap mencari mu dan bertanya “ Sudah makan, nak? “

Ketika kita sedang kesulitan, merasa gusar, dan kebingungan, wanita ini lah yang akan mendoakan dan memohon kepada Tuhan agar semua nya berjalan lancar.

Seharusnya kita sadar hanya wanita ini lah satu-satu nya orang yang rela mati untuk memberikan kehidupan kepada mu

Tidak kah kita sadar kini muka nya telah keriput, suara nya sudah parau, dan akan sering terlihat sehelai rambut putih terbang melayang hingga jatuh ke lantai. Wanita ini sudah bertambah tua..

Hargai wanita, hargai Ibu.

Everyday is mother`s day

We love you

Mailida,2010

Comments

Popular posts from this blog

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak bor...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...