Skip to main content

Datang untuk Pergi kembali

Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman

Beep Beep. Malam itu handphone ku tiba-tiba berbunyi. Ternyata ada pesan masuk. Tapi tak kuhiraukan. Pasti dari Ka Aldi yang mengingatkan ku untuk segera menyelesaikan laporan ini. Lebih baik nanti saja membuka nya. Sms nya hanya akan membuat ku tertekan. Aku seperti bom waktu yang menunggu dilepaskan pematuk nya. Laporan ini benar-benar menyita tenaga dan pikiran ku. Ah tak usah lah banyak mengeluh, lebih baik lanjutkan laporan ini. Bunyi pengingat sms terdengar kembali. Ternyata sudah lima menit ku abaikan sms tersebut. Ku paksa badan ku untuk bergerak menuju lemari, sambil mematikan televisi aku membaca sms itu. Tiba-tiba tangan ku bergetar. Dada ku berdegup kencang. Ingin kulihat ekspresi muka ku saat ini.

" Hai Maura, sedang apa? "

From : Bima

07 Des 2010 18:54

Tidak ada yang aneh dengan isi sms nya. Tapi jika kau tahu siapa pengirim nya, mungkin kau pun akan berperilaku yang sama seperti ku. Bima. Dia adalah lelaki di masa lalu. Sudah hampir beberapa bulan ini aku tak berkomunikasi dengan nya. Jangan kan saling kirim pesan, menyapa pun tak pernah. Aku memperlakukan Bima seperti orang asing. Aku harus menghindari nya. Bukan karena aku membencinya, tapi aku takut jatuh cinta lagi kepada nya. Bima sudah mempunyai pengganti ku, jadi aku tidak ingin terjebak lagi ke dalam perasaan yang dulu. Sekali saja aku terjebak, maka aku akan sulit keluar. Pasti akan menyakitkan.

Aku benar-benar bingung, apa maksud sms nya. Cukup lama aku memandangi sms itu. Menampar wajah ku sekali. Oh tidak harus kutampar dua kali. Baiklah sekali lagi, aku harus meyakinkan diri ku bahwa ini bukan mimpi. Ternyata pipi ku merah. Oh ini benar. Lalu apa yang harus kulakukan? Membalas sms tersebut? Ya, aku pun membalas nya. Dan dia membalas nya kembali. Lalu aku membalas lagi. Tak terasa waktu sudah larut. Akhirnya sms itu berakhir . Berakhir manis. Dan aku baru sadar, aku sudah terjebak ke dalam perasaan itu lagi. MayDay.

" Hahaha ada-ada saja kau ini. Hmmm Maura, besok aku ingin mengajak mu jalan. Aku kangen kamu. "

From : Bima

07 Des 2010 21:03

" Aku pun. Baiklah. Besok kita bertemu "

From : Maura

07 Des 2010 21:04

"Terimakasih. Good night Minnie :) "

From : Bima

07 Des 2010 21:06

" Gud Nite Mickey :) "

From : Maura

07 Des 2010 21:08

Entahlah aku tidak berpikir dampak buruk yang akan menimpa ku setelah nya. Aku hanya merasa bahagia dengan kedatangan nya.Oh Tuhan, mengapa malam ini berjalan begitu lambat? Aku ingin segera bertemu dengan nya. Lalu aku pun cepat-cepat pergi tidur. Selamat malam, Bima. Dalam hati aku bergumam. Hei tunggu!!! Bagaimana laporan ku? Sudah lah aku tak peduli. Selamat tidur :)

Esok hari nya kami jalan bersama, mengelilingi kota sambil naik sepeda. Bima membawa kamera. Kami berfoto-foto. Seperti rutinitas yang selalu kami lakukan dulu. Aku pun merasa Bima ku kembali. Aku lupa jika aku dan Bima sudah tak memiliki hubungan apa-apa. Aku lupa bahwa Bima sudah memiliki pacar. Aku lupa kalau aku harus melupakan nya.

" Jangan menjauh dari ku, aku pun terjebak dengan kondisi ini. Kau pikir aku tak menderita melihat mu pelan pelan pergi? Aku ingin memperbaiki hubungan dengan mu. Kau harus tau, dengan nya berbeda ketika dengan mu. Tapi tak ada yang bisa kulakukan. Aku tak bisa memilih. " kata Bima sambil menaruh sepeda nya di trotoar jalan Dago.

Maura pun merebahkan kaki nya, dia tak percaya dengan apa yang didengar nya. " Mengapa dulu kau jadian dengan wanita itu dan tiba-tiba meninggalkan aku? Bima, jangan bermain dengan hati ku. Jika kau ingin satu, jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan tapi dua melenyapkan."

Maura baru menyadari bahwa ada yang tak beres atas hubungan nya dengan Bima hari ini. Dia mulai bertanya-tanya apa tujuan Bima datang kembali. Aku tahu Bima masih menyayangi ku. Tapi dia pun mengatakan tak bisa melepaskan pacar nya. Apakah ini salah ku karena tidak tegas? Atau kesalahan Bima yang tiba-tiba datang kembali disaat dia sudah memiliki komitmen dengan wanita lain? Lalu apa yang harus kulakukan? Menunggu Bima kembali? Atau menjalani hidup ku sendiri? Aku merasa berdosa karena telah mengiyakan tawaran nya untuk hari ini. Tapi ini bukan sepenuhnya salah ku. Jika kau sedang lapar dan tiba-tiba ada makanan di sodorkan di depan muka mu, pasti sulit sekali untuk menolaknya. Ya Bima adalah makanan itu. Dia adalah godaan terbesar ku.

Teman-teman nya mengetahui tentang kejadian hari ini. Mereka bilang Bima harus tegas, karena ada hati dua wanita yang akan tersakiti disini. Bima pun bingung. Dia tiba-tiba menghilang.

Kemana perginya Bima? Mengapa dia menghilang? Lalu bagaimana dengan ku? Aku pun tak ingin digantungkan dengan perasaan seperti ini. Aku harus menyelamatkan hati ku. Ku ambil handphone ku dan ku kirim kan sms kepada nya.

Kau dimana? Dia atau Aku? Segera tentukan sikap.

From : Maura

9 Des 2010 17: 28

Lima menit berlalu. Handphone ku tetap tak berdering.Tak terasa sudah satu jam aku memandangi layar telepon genggam ku. Sial, dan kini waktu sudah menunjukan pukul 21:45 . Hampir 4 jam aku menunggu nya. Lalu aku pun menangis. Terus terusan menangis. Sepertinya Bima sudah memilih. Lalu aku kirimkan sms terakhir ku.

Bima, aku sudah berlari begitu jauh.Dan kau memanggilku kembali.Aku begitu senang dan aku pun berhenti lalu berbalik. Tapi ketika ku balik kan badan, kau pun tak ada. Terimakasih karena telah membuat ku terjebak kembali di perasaan ini. Sekarang aku harus mulai berlari. Dari awal lagi.

From : Maura

9 Des 2010 23: 19

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...