Skip to main content

Apa beda nya cinta dan ketololan?

Seorang John Lennon menghancurkan karir nya di The Beatles hanya karena seorang Yoko Ono. Ini cinta atau ketololan?

Seorang istri yang dipukuli suaminya hingga hampir mati tetap bertahan dan tak ingin meninggalkan. Ini cinta atau ketololan?

Seorang gadis yang memiliki segalanya menghabiskan uang hingga berjuta-juta untuk kehidupan pacar yang tak ada apa apa nya. Ini cinta atau ketololan?

Seorang lelaki rela meninggalkan teman-teman nya, melupakan ambisi dan cita-cita yang dia inginkan demi menuruti perkataan kekasihnya. Ini cinta atau ketololan?

Pacar nya selalu berselingkuh dengan berbagai macam wanita tapi dia tetap mempertahankan nya. Ini cinta atau ketololan?

Seorang laki-laki rela bertarung dengan api, menyerahkan diri nya untuk dipukuli, tak takut menghadapi segala yang menerjang , berani terjun ke jurang, dan tak lupa menyebrangi lautan demi pujaan hatinya. Ayo anak anak, Ini cinta atau ketololan?

Nadia dirawat di rumah sakit karena sakit anorexia. Dia berusaha keras menurunkan berat badan nya untuk mendapatkan perhatian kekasihnya. Ini cinta atau ketololan?

Sumi adalah seorang gadis lugu dari desa yang menunggu Juna yang tak kunjung datang. Padahal Juna telah bermain gila dengan gadis kota sebrang. Ini cinta atau ketololan?

Abdul si cupu dari gua batu adalah lelaki yang telah 30 kali di tolak oleh Shafira sang kapten cheersleader. Tapi dia tetap berjuang. Ini cinta atau ketololan?

Neni merupakan seorang gadis baik-baik. Tapi Bima yang nakal entah mengapa membuatnya jatuh cinta. Neni merubah jati diri nya. Jadilah Good Girl gone bad. Ini cinta atau ketololan?

Seekor burung parkit terlalu setia untuk kalangan burung sebayanya. Dia akan ikut mati jika kekasih nya mati. Karena dia tak sanggup hidup tanpa burung parkit yang menjadi pasangannya. Ini cinta atau ketololan?

Begitulah cinta dan ketololan. Seperti seorang buta warna yang sulit membedakan warna biru dan warna hijau. Sungguh tipis perbedaannya. Setipis satu helai rambut yang di belah tujuh. Setipis pembuluh nadi mu. Setipis perbedaan dua kembar identik. Setipis kertas tissue yang telah basah. Setipis molekul air. Setipis kulit ari bayi yang baru lahir. Hingga sulit sekali menemukan perbedaannya.

Saya tidak memberikan jawaban pasti apakah ini cinta atau ketololan. Itu tergantung persepsi. Selama kita menikmati, ya itu terserah km deh! :p

Mailida, November 2010

Comments

Popular posts from this blog

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak bor...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...