Skip to main content

Sumi dan Juna

Kepada Yang tercinta bbanget Mas Juna Di Kota besar Assalamualaikum, Mas Juna ini Sumi, rindu sekali aku pada mu mas. Kapan pulang ke kampung? Si Buluk, kerbau kita, yang kita beli dengan tabungan berdua, sudah besar sekarang. Daging nya sudah montok toh mas, ingin rasanya aku cepat cepat menjual nya. Untuk modal kita kawin. He He He. Mas di kota besar jangan main gila sama gadis-gadis piyik disana ya mas. Inget toh, kita kan dua insan manusia yang sudah dipersatukan oleh alam.Tak bisa terpisahkan. Inget itu kata kata siapa?? Kata kata mu loh mas, yang kau ucapkan di malam kliwon sambil diterangi rembulan malam. Aduh mas romantis nya diri mu. Tak kuku aku dibuatnya ketika itu. Mas cepatlah pulang ke kampung, kata si mbo kalau mas tak pulang pulang untuk menikahiku, aku akan di jodohkan dengan Pak Tarno saja, si juragan sayur di kampung sebelah. Mas tau kan Pak Tarno? Dia itu sudah punya 3 istri dan mau nambah lagi. Dia suka genit mas sama aku. Aku sebel. Aku takut sama dia mas, kumis baplang nya bikin aku ngeriii. Cepat mas, lamar aku ke si mbo. Takut keduluan si tua keladi itu. Mas katanya di kota besar mas kerja di gedung bertingkat ya mas? Wiiihh gaya nya mas ku ini, apa namanya mas? Yunilifer ya mas? Kali punya nya Yuni shara mungkin ya mas? Si mbo pasti bbbbangga ini punya menantu yang kerja di tempat gedongan, apalagi mas sudah jadi pegawai tetap.Ya walaupuuuun tetap miskin. Ha ha ha. Becanda aku maas, jangan cemberut gitu. Nanti ga guanteng lagi kekasih ku ini. Mas kemaren si Darti ngajak Fasial dan krim bad di Salon baru milik bu RT. Awalnya sumi nda ngerti. Ternyata enak tenan mas. Aku sampe ketiduran. Eh ketemu mas deh di mimpi. Kita nanem padi lagi terus makan nasi liwet di saung nya Pak Kodir. Eh sudah ya mas, sumi mau bantu si mbo masak di dapur. Hari ini sumi masak asin sama sambel terasi. Pasti mas nya ngiri. Soalnya kata mu di kota besar kan cuman ada berger dan freciken. Sudah ah. Pokoknya aku pada mu selalu mas. Aku mencintai mu seluas samudra dan sebesar dunia. Aku tresno karo koe.. Cinta sekali. Tak ada yang bisa menandingi. Aku setia menunggu mu mas… Muahhh muahhhh . Mas cepat balas loh surat ku ini, kalau tidak aku akan menangis seharian dan tak mau makan. Salam rindu tak terhingga, Sumiarti kekasih hati mu. Yang ter-ayu tenan tentunya

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...