Skip to main content

20-10-2010, what`s up?

Lalu tiba-tiba saja rasa percaya diri dan semangat itu hilang. Poof! Apa yang terjadi pada dirimu pada hari ini? Tanggal cantik ini? 20-10-2010 apakah kau memenangkan undian mobil dari minuman kaleng yang kau beli? apakah kau menemukan harta karun peninggalan kerajaan majapahit yang ternyata tertanam di belakang rumahmu? apakah seseorang mengirimkan surat kaleng yang menyatakan bahwa kau sebenarnya anak seorang presiden yang terbuang? apakah hari ini ada pangeran berkuda putih menyatakan cinta padamu? apakah hari ini anak ikan mu berubah menjadi anak macan? apakah semangat mu tiba-tiba hilang karena merasa dirimu tak berguna dan tak bisa apa-apa ? Dan apakah kalimat apakah yang terakhir juga dialami oleh dirimu? rasanya seperti sebagian roh tubuh mu diserap oleh dementor seperti di Film Harry Potter. sepertinya pemadam kebakaran tak sengaja memadamkan api semangat ku hari ini Seperti ada vacuum cleaner besar yang menyedot isi kepalaku. ini tentang masa depan ku, cita-cita ku, passion ku.... Melihat keadaan kanan dan kiri membuat ku tertunduk dan terdiam seperti sedang mengheningkan cipta. Rasanya ada lagu bohemian rapsody yang makin mendramatisir pikiran ku Mengapa orang-orang itu begitu hebat dan aku merasa aku tidak? Mengapa mereka bisa dan lagi-lagi aku tidak? Mengapa aku melihat aura keberhasilan di tubuh nya dan aku tidak? Benar sekali bahwa diatas langit selalu ada langit.Diatas yang tertinggi masih banyak yang lebih tinggi. Mengapa kita terlalu sering melihat ke bawah? Padahal efek samping nya lebih buruk.Menurut ku. Menumbuhkan rasa puas diri yang terlalu berlebihan karena menganggap kita lebih baik dari mereka. Kau tau, cara bersyukur tidak harus dengan cara selalu melihat kebawah. Dan mengapa kau tidak sesekali melihat ke atas? Melihat betapa banyak yang lebih hebat dari mu. Orang-orang yang cemerlang, berwawasan luas, yang memiliki semangat yang tak bisa dimatikan oleh apapun. Seperti 2000 tentara bersenjata melawan 300 spartan yang sudah tidak takut mati.Pastilah spartan yang akan menang. Lihatlah bagaimana mereka telah meniti masa depan nya begitu sempurna. Mata nya berbinar, cerdas,percaya akan kemampuan dirinya,selalu mengukir prestasi, dan menyebarkan virus kebanggan kepada sekitar. Mereka itu bukan sekedar orang orang hebat. Mereka juga menyadarkan ku bahwa aku ini sangat sangat sangat sangat ku tambah kan lagi tiga sangat sangat sangat belum apa apa. Untuk mereka yang gemilang. Tunggu aku, akan ku pentalkan diriku agar tak tertinggal terlalu jauh Kita akan beriring bersama, Meraih sesuatu yang orang lain sebut sebagai kesuksesan.... Seperti mu.

Comments

Popular posts from this blog

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak bor...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...