Skip to main content

The Gift

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun bertanya pada ibu nya apa yang akan terjadi pada dirinya saat berusia 8 tahun. Ibu nya menjawab “ Kau akan membuat ibu mu ini harus selalu meminta maaf kepada ibu tetangga karena kelakuan mu yang senang mengganggu anak perempuan dan gemar berkelahi.”

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun tersebut bertanya pada ibunya apakah yang akan terjadi pada diri nya saat usia nya beranjak 12 tahun. Ibu itu menjawab “ Kau akan marah jika ku panggil my baby di depan teman-teman mu”

Seorang anak laki-laki tersebut kini berusia 12 tahun dan dia bertanya pada ibunya apakah yang akan terjadi pada dirinya saat usianya 15 tahun nanti. Dan ibunya menjawab “kau akan menemukan cinta pertama mu”.

Saat anak laki-laki tersebut berusia 15 tahun dia bertanya pada ibunya apa yang akan terjadi saat usianya 17 tahun. Dan ibunya menjawab “Kau akan mulai merokok tapi kau menyembunyikan nya di belakang ku.”.

Saat anak laki-laki tersebut berusia 17 tahun dia bertanya lagi pada ibunya apa yang terjadi padanya saat berusia 19 tahun. Ibunya terdiam lalu bersedih, dan berkata “Kau akan mulai melupakan aku. Kau sudah tak mau lagi pergi berbelanja dengan ku. Kau akan sibuk bermain dengan teman-teman mu dan menghabiskan waktu dengan pacar mu”

Saat anak laki laki tersebut berusia 19 tahun dia bertanya pada ibunya apa yang terjadi pada dirinya saat berusia 20 tahun. Ibunya menjawab dengan lantang “ Saat usia mu 20 tahun kau tak akan lagi bertanya pada ibu. Karena kau sudah bisa menemukan jawaban atas pertanyaan mu sendiri. Inilah saatnya kau mulai mencari jati diri .

Dan aku mulai kehilangan anak laki laki kecilku.”

Hari ini anak laki-laki tersebut berusia 20 tahun. Ibunya salah. Anak lelaki tersebut tetap bertanya,“ Bagaimana aku bisa hidup tanpa ibu?”

5 September 2010

The gift,

Mailida

Comments

Popular posts from this blog

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak boros Lebih

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika

Bahagia & Dian Sastrowardoyo

Apa itu bahagia? Semua orang menginginkannya. Hari ini saya mendapatkan sebuah pelajaran lagi tentang apa itu bahagia. *** Sebuah wawancara, Hitam Putih – Dian Sastrowardoyo “ Aku itu ambisius banget. Aku itu banyak mau. Tapi ternyata aku baru sadar dunia ini lebih enteng kalau kita gak terlalu ambisius-ambisius amat. Karena I have everything that I want to ternyata.” Waktu hamil, karirnya sedang berada di puncak. Awalnya agak menyalahkan kehamilan ini, tapi setelah syaelendra lahir dia bahagia sekali. Jika dirunut kebelakang, Dian adalah seorang yang ambisius dari kecil. Menurutnya, definisi ambisius adalah focus dan determine banget untuk mencapai apa yang dia mau. Dari umur 10 tahun dia sudah ingin sekolah di luar negeri more than anything in the world. Di umur segitu dia melakukan riset bagaimana caranya mendapatkan uang banyak agar bisa membiayai sekolahnya di luar negeri. Ternyata menjadi artis adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang banyak karena ibunya