Skip to main content

That`s why we love you,girl ..

1. Mereka selalu wangi, meskipun hanya wangi shampoo

2. Mereka selalu tahu dimana harus menyandarkan kepalanya di bahu kami

3. Cara mereka masuk ke dalam pelukan kami dengan nyaman

4. Cara mereka makan—begitu lucu

5. Waktu berjam jam yang mereka butuhkan untuk berdandan dan ternyata hasilnya sangat mengesankan

6. Mereka selalu hangat, meskipun udara di luar amat sangat dingin

7. Mereka selalu tampak menarik, tak peduli baju apapun yang mereka kenakan

8. Cara mereka berusaha untuk dipuji

9. Cara mereka berdebat—begitu lucu

10. Cara mereka cemberut dan merasa kesal terhadap kami

11. Cara mereka memperlihatkan ekspresi aneh nya – begitu lucu

12. Cara tangan mereka meraih tangan kita

13. Senyum mereka

14. Kita selalu merasa senang melihat ID-nya waktu menelepon kita,khususnya setelah kita bertengkar

15. Cara mereka mengatakan, “Kita jangan bertengkar lagi ya?” meskipun sejam kemudian….

16. cara mereka jatuh ke dalam pelukan kita saat mereka menangis

17. cara mereka meminta maaf karena menangisi hal sepele

18. cara mereka memukul kita dan mengharapkan kita kesakitan

19. Lalu cara mereka minta maaf kalau pukulannya memang menyakitkan (walaupun kita tak mau mengakui bahwa pukulannya memang sakit)

20. Cara mereka mengatakan “ Aku kangen padamu”

21. Cara mereka merengek merindukan kita

22. Cara mereka menangis, yang membuat kita ingin mengubah dunia agar mereka tidak terluka lagi.

Kimberly Kirberger,

Sumber : Buku Chicken soup for Teenage soul II

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...