Skip to main content

That`s why we love you, boy ..

1. Cara mereka membuat kita tersenyum setelah kita sedih

2. Cara mereka menjaga kita di tengah keramaian orang

3. Cara mereka merayu kita, walaupun terkadang kita pura-pura tak suka

4. Cara mereka mengantar ibu nya belanja

5. Ketika mereka marah dan meminta maaf dengan tulus

6. Ketika mereka mulai mencari kita

7. Ketika mereka ketakukan jika kita bersama lelaki lain

8. Cara mereka mengelus kepala kita

9. Cara mereka menganggap kita sebagai wanita tercantik di dunia--mereka.

10. Ketika mereka berolahraga

11. Jika dia mendengarkan cerita kita dan tidak tertidur

12. Jika dia bisa setia

13. Selalu mengerti keadaan kita jika kita PMS

14. Jika menjadikan kita sebagai yang terakhir

15. Cara nya meminta maaf hingga rela berhujan-hujanan di depan rumah kita

16. Ketika mereka memuji kita di depan banyak orang

17. Ketika dia menjadikan foto kita berdua sebagai profile picture facebook nya

18. Ketika dia bilang akan melindungi kita dari semua yang mengganggu

19. Ketika dia menghawatirkan keadaan kita, padahal kita tak kenapa-kenapa

20. Cara mereka panik saat kita menangis

21. Ketika dia menuruti apa yang kita katakan – kami begitu merasa berguna

22. Cara mereka berpindah posisi saat menyebrangi kita

23. Cara mereka menyembunyikan rokok nya ketika kita datang

24. Ketika dia tak bisa melakukan sesuatu dan meminta pertolongan kita

25. Ketika tiba-tiba dia mengatakan “aku cinta padamu” tanpa alasan yang jelas

26. Ketika dia mengajak kita shalat bersama

27. Ketika dia bilang sangat merindukan kita

28. Ketika dia lebih memilih kita dibandingkan games komputernya

29. Ketika dia tertawa karena hal yang kita lakukan

30. Perhatian nya

31. Ketika dia menceritakan rahasia terbesarnya hanya kepada kita

32. Cara dia memperlakukan kita seperti anak kecil

33. Cara dia berbicara sambil menatap mata kita

Mailida, juli 2010

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...