Skip to main content

Gula merah menjadi gula putih

Rabu kemarin saya menonton acara mata najwa yang ternyata menayangkan dialog dengan Pak Habibie. Sedih sekali melihat lelaki tua ini sedang menangis. Banyak dialog yang saya ingat dan membuat saya ikut menangis mendengarnya

“ ainun, bagaimana bisa gula merah menjadi gula putih. Cantik sekali kau sekarang” itu adalah perkataan Pak Habibie ketika 7 tahun lamanya berpisah lalu bertemu kembali dengan ibu ainun

“mau kau jungkir balik bagaimana pun, jika kami memang berjodoh maka tak mungkin ada yang bisa menghalangi kami untuk bersama” perkataan pak habibie kepada temannya yang menyangsikan pa habibie bisa bersama ibu ainun yang menjadi primadona kampus

“kami selalu bersama sama selama 48 tahun 10 hari dan kini raga kami terpisah. Rasanya sakiiit sekali.”

“wajah dan senyum ibu selalu terlihat di setiap sudut mata saya, walaupun saya memejamkan mata”

“ketika saya masuk kamar sudah tidak ada lagi ibu di samping saya. Biasanya dia tidur di kanan saya”

“saya tak pernah meninggalkan ruang kamar dimana dia dirawat. Tak pernah sedetik pun. Kecuali jika diusir. Tapi terkadang jika diusir pun saya berontak tak mau keluar”

“terimakasih tuhan karena engkau melahirkan saya untuk ainun dan ainun untuk saya”

“oh my godness, mata nya indah sekali. Saya merindukannya” ini kata-kata pa habibie ketika melihat kembali foto-foto ibu ainun di laptop nya

“kisah cinta kami yang paling kuat sedunia”

“ibu dan bapak adalah jodoh sejati. Bapak adalah lelaki yang keras dan tak disiplin. Ibu adalah wanita yang bisa menaklukan keras nya bapak dan membuat bapak disiplin. Tanpa ibu, bapak tidak mungkin sedisiplin ini” ini adalah kata-kata ilham habibie anak pertama ibu ainun dan pak habibie

“terimakasih ya Allah karena telah menitipkan bibit cinta ini kepada kami yang selalu kami siram setiap hari “ doa yang pak Habibie bisikkan ke telinga Ibu Ainun

“apakah kamu takut terhadap jarum suntik?dia menjawab tidak.apakah kau takut terhadap barang barang elektronik ini?dia jawab tidak. Apakah kau takut terhadap saya?dia jawab iya. Kenapa?apakah karena kau takut aku belum makan dan minum obat?dia mengangguk” itu adalah percakapan pa habibie dan ibu ainun saat di rumah sakit ketika ibu ainun sedang mau operasi

Adalah pak Habibie idola saya. Dan Ibu Ainun teladan saya.

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...