Skip to main content

Don`t Judge Me

Hanya karena seseorang tersenyum di depan mu, belum tentu dia tidak membicarakan mu dibelakang.

Hanya karena seseorang selalu menggoda mu tiada henti, belum pasti ia menyukaimu.

Hanya karena seseorang pernah bersama mu dalam waktu yang lama, belum tentu dia akan bertahan selamanya.

Hanya karena seseorang mengagumi mu, belum tentu dia benar benar menyukaimu.

Hanya karena ibu mu sedang mendapat uang banyak, belum tentu dia mau menuruti apa yang kau mau

Hanya karena teman mu memakai style yang sama dengan mu, belum tentu dia memang mengikuti mu

Hanya karena seseorang terlihat belajar dengan giat, belum tentu dia benar-benar mengerti

Hanya karena seseorang terlihat tidak memiliki kelemahan, belum tentu dia sempurna

Hanya karena seseorang terlihat memiliki materi berlimpah, belum tentu keluarganya bahagia

Hanya karena seseorang selalu meminta pertolongan mu, belum tentu dia juga meminta mu menjadi pacarnya

Hanya karena kau diberi kesulitan, belum tentu Tuhan tidak memperhatikan mu

Hanya karena seseorang terlihat malu jika di dekat mu, belum tentu dia ada rasa pada mu

Hanya karena seseorang pernah bilang padamu bahwa kau adalah manusia paling baik, belum tentu kau yang terbaik

Hanya karena seseorang memakai dasi dan jas, belum tentu dia adalah pengusaha

Hanya karena seseorang lulusan dari perguruan tinggi ternama, belum tentu dia akan cepat mendapat pekerjaan

Hanya karena pacarmu seorang seniman dan tidak disetujui orang tua , belum tentu dia tidak bisa membahagia kan mu

Hanya karena dia gadis populer, gaul, dan cantik, belum tentu dia mencintaimu dengan tulus

Hanya karena dia lelaki yang tampan dan banyak uang, belum tentu dia akan membuat mu nyaman

Hanya karena seseorang tidak memiliki tangan, belum tentu dia tidak bisa melukis

Hanya karena seseorang selalu memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan mu, belum tentu kau akan lebih sukses dibandingkan dirinya

Hanya karena seseorang bukan dari keluarga kaya, belum tentu dia tidak akan berhasil

Hanya karena seseorang terlihat cupu, belum tentu dia bodoh

Hanya karena kau adalah lelaki yang banyak disukai wanita, belum tentu kau bisa mendapatkan seseorang yang menerima mu apa adanya

Hanya karena seseorang tidak terlihat cantik, belum tentu hati nya juga tidak cantik

Hanya karena seorang wanita bilang tidak aku bisa pulang sendiri, belum tentu dia benar-benar menolak ajakan mu

Hanya karena seseorang terlihat anggun dan kalem, belum tentu dia adalah menantu yang baik

Hanya karena seseorang terlihat bad boy dan urakan, belum tentu dia tidak memikirkan masa depannya

Hanya karena seseorang terlihat tidak serius, belum tentu dia tidak memikirkan pernikahan

Hanya karena seseorang memiliki segalanya sekarang, belum tentu dia tidak akan pernah jatuh miskin

Hanya karena seorang dosen lulusan s3, belum tentu dia pandai mengajar

Hanya karena dia seorang tukang sapu, belum tentu dia lebih rendah derajatnya dibandingkan dirimu

Hanya karena seseorang selalu terlihat cuek padamu, belum tentu dia tidak menyukai mu

Hanya karena seseorang telah memaafkan semua kesalahan mu, belum tentu dia dapat melupakan apa yang telah kamu perbuat

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Flashback

If you carry your childhood with you, you never become older Tom Stoppard Udah lama banget deh pengen nulis tentang masa SD saya di SALMAN, tapi selalu aja gak sempet dan gak ada waktu. Males sih sebenernya. Hahaha . Mangkanya mumpung gak males, saya pengen cerita deh Masa SD saya yang super menyena ngkan. And the story begin..... EX-CALIBUR Dulu pas zaman SD saya punya dua geng. Geng pertama namanya excalibur, anggotanya Saya, Putri , Kania , Hamdan , Bajay , Rian . Sayangnya kita bukan geng anak manis. Yah bisa dibilang partner in crime lah. Kita punya markas di bawah bunga bougenvil di deket pintu masuk sekolah. Gila ya how small nya kita dulu ampe cukup duduk ber 6 di bawah ta naman bougenvil. Disana kita sering rapat. Dan kalian tau apa yang kita rapatin? Ini nih topik rapat kita. " Dimana lagi ya markas kita selanjutnya? " Setelah mendapatkan conclusion dari rapat tersebut, akhirnya kita pindah markas. Setelah markas baru sudah di tentukan, kita rapat lagi un...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...