Skip to main content

Dari lida, oleh lida, untuk lida

“Masih mengeluh da atas semua yang kamu dapet? Masih ngerasa hidup kamu yang paling ga bahagia? Masih ngerasa nasib kamu paling buruk dalam hidup ini? Masih ngerasa pengen jadi orang lain dan tidak mensyukuri menjadi diri sendiri? Masih berani mendikte Tuhan? Terus apa lagi da yang kamu sedihin? Apalagi yang kamu pengen ? Bersedih dan putus asa hanya untuk orang orang yang tidak mensyukuri apa yang dia dapet da! Lari dari kenyataan juga ga bikin kenyataan itu berhenti ngejar kamu. Apa susahnya bersahabat dengan kenyataan dan menghadapinya. Kenyataan tidak seburuk yang kamu pikirkan daa. Kamu hanya tersiksa dengan pikiran kamu sendiri. Kamu terlalu mendramatisir. Kamu menyiksa diri kamu sendiri. Kamu menyakiti diri kamu sendiri. Bukan orang lain. Sudahlah Lida, sudaaah. Kamu hanya diberi kesempatan satu kali oleh Tuhan untuk tinggal di Dunia ini. Dan kamu menghabiskan hidup kamu hanya untuk mengeluh daaa? Sudahlah Lida,sudaaah. Tuhan menciptakan Lida sebagai Lida karena ada alasannya. Mungkin saja jika kamu dilahirkan menjadi seorang Dian Sastro kamu akan sombong dan merasa paling cantik sedunia. Karena Tuhan tahu kadar sombong mu mungkin tinggi. Mungkin menurut Tuhan kamu tidak siap diberikan kesempurnaan. Kekurangan kamu bikin kamu tidak menjadi sombong. Apa jadinya da kalau kamu dilahirkan sangat sempurna. Tidak kah kau akan sombong dan angkuuh? Dan jika kamu dilahirkan menjadi Obama, mungkin kamu ingin menguasai dunia,karena Tuhan tahu kadar ego mu mungkin juga tinggi. Biarkan yang menjadi obama adalah obama. Yang menjadi Dian Sastro adalah Dian Sastro. Dan yang menjadi seorang Lida adalah Lida. “

Comments

Popular posts from this blog

Trip to Ujung Genteng

Tanggal 25, 26, 27 Januari kemaren, saya dan segerombolan anak kelas beserta beberapa pacar-pacar nya liburan ke Ujung Genteng. Asik bangeeettt!!!! \:D/ Whoaa akhirnyaaa kita berangkat juga. Kalau inget perjuangan H-3 sebelum keberangkatan, beuuh jangar. Migren kepala guee. Emang bener nih kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sebelum keberangkatan, adaaa aja hambatannya. Mulai dari mobil yang kurang, kuota overload, gak nemu penginapan murah, nyampe kekhawatiran tentang cuaca yang lagi gak baguus. Perjalanan ke ujung genteng ini cuma ngabisin duit 115.000 per orang loh. Murah tapi bukan trip murahan. Haha. Jadi sebelum berangkat, saya kumpulin iuran wajib kami sebesar 115.000 per orang. Jadi buat pembayaran bensin, makan, dan penginapan, tinggal ambil dari uang kas yang disimpin di saya. Kita berangkat dengan 3 mobil. Mobil ijal, mobil ranti, dan mobil adri. Yang ikut ada 23 orang (saya,ranti,suhe, ica,oci, adi,adri,awal,opik,janu,ita,ijal,puji,ham...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak bor...