Skip to main content

Resensi

Mari kita analogikan hidup ini seperti sebuah buku cerita. Judul Buku : Mailidawati Mala Pengarang : Tuhan Harga Buku : tak terhingga Tahun Terbit : 1990 Saya jadi inget, saya pernah baca tulisan seperti ini : “ don’t close the book, just turn the page “ Kita bukan perusahaan yang setiap tahun nya harus tutup buku karena akan dilakukan audit keuangan. Kita tidak akan pernah mungkin bisa menutup buku. Karena cerita kita masih akan berlanjut. Jika kita ingin melupakan masa lalu atau sesuatu yang mengganggu pikiran kita, jangan tutup buku nya. Jangan merobek halaman yang tidak kita suka. Percuma. Karena tetap saja halaman yang kita robek tadi adalah bagian dari buku ini. Lanjutkan saja halaman buku nya. Karena setiap lembaran buku ini memiliki cerita yang berbeda. Kita tidak pernah bisa tahu apa akhir cerita buku ini jika kita tidak membuka lembar per lembar buku ini. Lalu buat apa kita masih terus-terusan membaca halaman yang sekarang tanpa melanjutkan membaca halaman berikutnya ? Dan kenapa kita masih selalu membuka halaman halaman lama yang sudah kita baca? Untuk apa ? jika ingin tahu akhir cerita, buka lah halaman berikutnya. Tenang saja, Tuhan selalu menuliskan cerita yang Happy Ending. Jadi jangan pernah takut! Everything is okay in the end. If it's not okay, then it's not the end Let`s turn the page :) May,2010

Comments

Popular posts from this blog

Mengatur Belanja Seminggu

Selama saya menikah, pengeluaran yang gak kekontrol itu pengeluaran makan. Awalnya, sebelum bikin meal preparation setiap minggunya, yang saya lakukan adalah belanja ke pasar setiap hari pulang kantor ((( setiap hari )))).  Dan itu boros banget. Mana sisa makanan pada kebuang karena busuk. Belum lagi sayur yang gampang layu dan gak bisa diolah. Yah.....namanya juga learning by doing ya. Akhirnya saya nemu cara belanja yang jauh lebih efektif, efisien, dan ekonomis. Namanya meal preparation . Dilakukan seminggu sekali dan disimpan dengan baik ke dalam storage box. Sekarang jadwal wajib saya setiap minggu pagi adalah ke pasar tradisional atau pasar modern diantar abang. Beli sayur dan lauk untuk keperluan seminggu ke depan. Dan tau gak sih, ternyata kalau kita well planned, pengeluaran makanan bisa sangat efisien. Manfaat yang saya dapet itu,  Bahan makanan pas habis dalam seminggu hampir tanpa sisa yang kebuang Hemat waktu dan hemat energi Pengeluaran makan gak bor...

Pesan Moral Manusia ½ salmon

Beberapa menit yang lalu saya baru aja selesai baca buku nya raditya dika yang baru yang judulnya manusia setengah salmon. Awalnya agak sinis ama isi buku ini. Saya pikir, “Ah paling buku humor guyonan biasa aja. Ala raditya dika aja lah gimana. Lumayan lah buat cekakak cekikik. Itung-itung hiburan.” Saya pun sempet nyesel sebelum membaca buku itu secara keseluruhan. Tau gitu beli buku lain yang lebih bermutu. Yang lebih berat. Yang kontennya ‘lebih pintar’. Pikir saya. Ibu saya pun sempet nanya pas saya mau bayar ke kasir. “ Jadinya beli buku itu? Ngasih manfaat gak?” Di dalem hati saya menjawab. Let me see. Setelah beberapa hari buku itu terbengkalai, akhirnya saya baca juga ampe selesai. Emang sih banyak banget cerita yang bikin saya cekakak cekikik ampe ketawa-ketawa sendiri. Ok, it’s so raditya dika. Saya gak kaget. Hingga akhirnya saya berada di chapter terakhir buku ini. Chapter yang bikin saya mengemukakan pertanyaan monolog di otak saya. Is that you, raditya dika...

Silencioso

Aku merasa canggung. Ku sibukkan diriku mencari kertas dan alat tulis yang berada di dalam tas. Berkali-kali aku bersandiwara menyeruput minuman kaleng yang sebenarnya sudah habis ku minum. Aku berpura-pura sibuk. Membuat berbagai coretan di atas kertas dengan pena. Tak jelas apa yang ku tulis, aku hanya sedang menunggu lelaki di depan ku ini mengutarakan sesuatu. Ku lihat dia sibuk mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Entah apa yang diambilnya, aku mencoba memperhatikan secara seksama. Wanita di depan ku tampak sedang kehausan, berkali-kali aku melihatnya menyeruput minuman kaleng yang tak kunjung habis. Sekarang dia sedang menuliskan sesuatu. Aku ingin bicara, tapi aku malu. Biarlah dia yang memulai pembicaraan. Satu per satu daun mulai berguguran sebagai pertanda kesunyian. Suara bising di sekitar tak mereka hiraukan. Lelaki dan perempuan ini masih terdiam. Saling mencuri pandang bergantian tak berani saling menatap. Lebih baik aku yang memulai...