“ Ap? Tap! Baiklah aku akan me. “ Tuut..Tuut..Tuut. *** Aku menghela nafas panjang. Telepon ku dengan seenaknya dia matikan. Dia benar-benar tidak memberikan kesempatan ku untuk berbicara. Aku menggerutu kesal sambil menendang tong sampah hitam besar di samping ku. Dan aku tak pernah menyangka bahwa tendangan ku dapat membuat tong sampah tersebut jatuh berguling-guling hingga isi nya berceceran keluar. Errr. Menjijikan. Sambil sedikit membereskan asal, aku mengendap-ngendap untuk bergegas pergi keluar. “ Jika aku sudah tak bekerja disini, sepertinya aku bisa menjadi Atlet bela diri kelak. Haha“ Gumam ku pelan. Aku pun melarikan diri dan berjalan sangat cepat, mungkin hampir berlari. Meninggalkan sampah tersebut berserakan berharap tidak ada satu pun yang me-li-hat. Jalan ku melambat. Terlambat. Tepat di depan ku sesosok wanita paruh baya bengis tak punya hati sedang berdiri sambil mengangkat dagu nya tinggi. Matanya menyipit sinis ke arah ku seakan-akan mengatakan HEY-KA...
world, word, home